Saat ini industri telekomunikasi bergerak tengah berkembang menuju era 5G, di sisi lain implementasi 4G LTE di seluruh dunia juga tengah berlangsung dengan cepat. Belakangan, rasanya sangat mudah mencari smartphone kelas menengah atau high end yang mendukung 4G LTE.
Buat vendor semikonduktor bergelut di bisnis ini, merancang chipset SOC (System on a Chip) yang mendukung 4G LTE termasuk layanan lebih mutakhir seperti LTE Advanced Category 10 adalah suatu keniscayaan. Sebagian besar vendor terus berinisatif menyuguhkan chipset terkini dengan fitur 4G LTE tersemat di dalamnya.
Oh ya, buat yang belum mengenal apa itu chipset, perangkat mungil satu ini bisa disebut sebagai jantung dari sebuah smartphone. Chipset pada perangkat mobile sering dikenal dengan istilah SoC yang artinya sebuah chip silikon yang di dalamnya terdiri dari semua komponen.
Semua komponen dirangkum dalam satu paket mulai dari prosesor, pengolah grafis, memori, USB controller, pengontrol manajemen daya dan pengontrol konektivitas jaringan (WiFi, 3G, 4G LTE, dan sebagainya). Dengan teknologi SoC, semua sistem bekerja lebih optimal dan memakan daya lebih irit dibandingkan sistem CPU pada PC.
Qualcomm Paling Mendominasi
Produsen chipset terdepan saat ini adalah Qualcomm yang mampu mengintegrasikan modem ke dalam chipset. Lalu ada MediaTek, Intel, Spreadtrum salah satu desainer chip asal Tiongkok. Samsung lewat Exynos-nya juga tengah bergerak secara agresif. Berikut nya Huawei yang sudah sejak lama mengembangkan Kirin buatan HiSilicon.
Menggelembungnya jumlah vendor chipset seolah memperlihatkan panasnya kompetisi yang tengah terjadi. Qualcomm punya market share lebih dari 50% untuk pasar prosesor smartphone juga sebagai pasar chip baseband sepanjang 2015 dan 2016.
Menurut ABI Research, Qualcomm suskes menjadi produsen chip baseband LTE terdepan sepanjang 2015 dengan melahap sekitar 65% pasar. LTE (Long Term Evolution) yang akrab disapa 4G LTE adalah standar terkini untuk komunikasi nirkabel kecepatan tinggi untuk ponsel dan terminal data.
Menariknya, Qualcomm justru malah ditantang konsumennya sendiri di pasar smartphone LTE. Sejumlah vendor ponsel mulai berfokus mengembangkan SoC sebagai diferensisasi seperti Samsung dan Huawei. Sekedar catatan saja MediaTek yang merupakan rival langsung Qualcomm hanya menguasai share sekitar 3,5% di pasar baseband LTE pada Q4 2015. Sementara Samsung dan Huawei meraup 21% dan 14% pada perioder yang sama.
Chipset 4G LTE Makin Murah Harga Handset Kian Terjangkau
Satu catatan penting adalah, persaingan yang ketat serta permintaan yang semakin tinggi terhadap smartphone LTE membuat produsen chipset terdorong merilis versi lebih murah. Artinya, jika biaya produksi dari chipset bisa dikurangi maka berujung pada harga smartphone LTE yang juga semakin ringan di kantong.
MediaTek misalnya merilis tiga chipset murah untuk memanjakan pengguna LTE. Perusahaan asal Tiongkok tersebut menyiapkan tiga chipset impresif dengan bujet 50 dolar AS tapi sudah mendukung LTE.
MT6738 adalah versi paling murah menggunakan empat chip ARM Cortex-A53 berclockspeed 1.5 GHz dan GPU Mali T860 MP1. Bisa menaungi ponsel dengan resolusi layar hingga 720p dan menawarkan dukungan sampai 4GB RAM dan kamera 13MP. Tapi yang paling dahsyat tentu dukungan terhadap LTE Cat. 6.
Chipset MediaTek MT6750 tampil lebih baik dari sang adik dengan delapan inti Cortex-A53. Empat inti berjalan dengan clockspeed 1.5 GHz sementara sisanya memiliki clockspeed 1.0 GHz. Pengolah grafisnya lebih powerful dengan Mali T860 MP2, tapi resolusi masih tertahan di HD 720p. Dukungan terhadap kamera naik menjadi 16MP.
Baca juga:
- Samsung Perkenalkan Sosok Chipset Terbaru: Exynos 7 Octa 7870
- Chipset Qualcomm Snapdragon Terbaru Bidik Kelas Menengah dengan Harga Terjangkau
- MediaTek Rilis Tiga Chipset Murah, Manjakan Pengguna LTE
Terakhir adalah MT6750T, spesifikasinya relatif identik dengan adik-adiknya. Tapi chipset ini sudah menawarkan dukungan terhadap resolusi layar lebih baik hingga full HD. GPU yang dipakai masih sama dengan MT6750 yakni Mali T860 MP2 yang kemungkinan hanya clockspeed saja yang lebih tinggi.
Alhasil, dengan tiga amunisi ini, dalam waktu dekat handset ultra murah dengan dukungan LTE papan atas akan segera membanjiri pasar.
Qualcomm pun tak mau kalah. Chipset terbaru mereka pun bahkan digadang bisa menghadirkan smartphone low cost dengan fitur premium, termasuk dukungan kamera hingga 21MP. Perusahaan ini mendorong tiga chip anyar mereka yakni Snapdragon 425, 435 dan 625.
Dengan dukungan tiga chip ini pengguna yang memiliki bujet sekitar 99 – 399 dolar AS akan bisa mengantongi smartphone dengan grafis sekelas PC, LTE super cepat dan kamera resolusi tinggi. Artinya, perusahaan sudah mulai memindahkan fitur mutakhir dari chip high end ke chip di bawahnya.
Menurut Qualcomm, smartphone dengan chip baru ini kabarnya bakal menggerojok di kuartal kedua tahun ini. Disebutkan jika chip tersebut akan mempersenjatai handset Android dan Windows, meski tidak dijelaskan secara spesifik OS apa saja yang dipakai.
Snapdragon 625 memiliki delapan inti dan mampu merekam video 4K, punya dua kamera resolusi tinggi yang bisa menjepret foto 24MP. Disisipi ARM Cortex-A53 dan 802.11ac Wi-Fi. Chip inni dirancang dari proses 14-nanometer.
Sementara delapan inti Snapdragon 435, mengusung kecepatan LTE dengan download 300Mbps dan upload 100 Mbps untuk smartphone kelas bawah dan menengah. Kameranya bisa menjepret foto hingga 21MP.
Seri enty level Snapdragon 425 cocok buat smartphone murah di kawasan berkembang seperti Tiongkok. Prosesor quad core ini punya GPU Adreno yang sudah mendukung video definisi tinggi. Kameranya pun mampu menjepret hingga 16MP.
Artinya, mulai pertengahan tahun ini, kita bakal mendapati smartphone 4G LTE murah dengan kemampuan yang semakin canggih.