ArenaLTE.com - Pengguna internet Indonesia terus tumbuh pesat dan meningkat hingga 50 kali lipat sejak tahun 2000 yang hanya berjumlah 5 juta pengguna internet dan diprediksi akan menyentuh angka 100 juta pengguna internet di akhir tahun ini. Dan tren optimalisasi Big Data dari para pengguna internet ini bisa Dimanfaatkan untuk meningkatkan omzet dan pengunjung toko online.
Selama 4 tahun terakhir, Indonesia sedang mengalami revolusi teknologi smartphone yang luar biasa, semua aktifitas kini bisa dilakukan hanya dengan smartphone dalam genggaman tangan. Butuh belanja, ojek, makanan dan berbagai kebutuhan lainnnya cukup gunakan aplikasi dalam smartphone. Segala hal kini bisa dilakukan secara online dan realtime.
Sejalan dengan hal ini, pertumbuhan e-commerce atau cara berdagang secara online juga diprediksi akan terus meningkat. Memang bisa dibilang revolusi smartphone ini masih sangat awal, masih banyak kendala yang kita hadapi seperti kemananan, metode pembayaran yang belum sempurna hingga kendala sistem logistik yang masih terjadi.
Namun disamping itu semua, revolusi penggunaan smartphone untuk belanja online mengalami peningkatan yang sangat pesat. Salah satu toko online yang cukup terkenal di Indonesia adalah Lazada yang menawarkan berbagai kebutuhan mulai dari pakaian, aksesoris, peralatan rumah tangga hingga makanan.
Selama 4 tahun kiprahnya di Indonesia, Lazada mengalami langsung revolusi penggunaan smartphoe di Indonesia. Menurut Lazada, diawal kemunculannya pada tahun 2012 lalu, belum ada seorangpun yang mengakses Lazada menggunakan mobile patform, dan kini, 4 tahun kemudian 60% transaksi yang terjadi di lazada mengaksesnya menggunakan platform mobile.
Hal yang menarik lainnya adalah penggunaan platform mobile ini juga semakin didukung oleh transformasi infrastruktur yang semakin canggih. Beberapa tahun lalu akses melalui platform mobile ini menggunakan koneksi 3G dan bahkan 2G.
Kini, teknologi layanan 4G LTE sudah merambah ke seluruh wilayah Indonesia dan hampir semua operator sudah menawarkan layanan internet super cepat yang akan mendorong percepatan industri e-commerce di Indonesia.
Dengan koneksi internet yang semakin cepat, layanan dan interaksi dengan penggunakan semakin variatif. pengalaman belanja akan lebih interaktif dengan konten multimedia yang menarik bagi konsumen.
Salah satu rahasia dibalik kesuksesan Lazada adalah mulai dimanfaatkannya optimalisasi sistem big data untuk layanan e-commerce. Selama satu tahun terakhir, ini tim data science yang dimiliki Lazada melakukan tracking dan merekam setiap aktifitas dan even yang terjadi di Lazada setiap hari.
John Berns, Head of Data Science Lazada Group[/caption]
John Berns, Head of Data Science Lazada Group pada pembukaan ulang tahun Lazada di Jakarta mengungkapkan kepada ArenaLTE.com bahwa Tim data science di Lazada yang terdiri dari 15 orang selama setahun terakhir melakukan tracking pada seperempat juta events real time setiap hari. Banyak informasi yang kita rekam dari kegiatan orang-orang yang melihat-lihat produk dan membeli produk
Perekaman data tersebut hingga mencapai lebih dari 1 Terabyte data setiap minggu yang setara dengan menyimpan data 10 film berkualitas HD setiap jam. Lewat banyaknya data ini, menurut John, mereka mampu mengerti konsumen lebih baik dan mampu memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Dengan pemanfaatan Big Data ini, Lazada akan dengan mudah mengenali pengunjung yang datang apakah wanita atau pria, sehingga bisa merekomendasikan promo produk sesuai dengan kebutuhan mereka seperti misalnya jika wanita maka akan ditawarkan produk baju, komestik, sepatu, perhiasan dan lain-lain. Promo barang ini tidak akan ditawarkan kepada pria namun produk seperi gadget, otomotif dan juga olah raga. Sehingga pengunjung akan merasakan pengalaman yang baru dan lebih personal.
Pemanfaatan Big Data ini juga akan membantu penjual lebih cepat menemukan pembeli yang dicarinya, shingga konsumen baru akan terus bermunculan. John mengungkapkan, sejauh ini beberapa produk yang sering dilirik konsumen Indonesia antara lain produk fashion, telepon selular/tablet, aksesoris (jam tangan, kacamata, perhiasan), produk home & living, serta health & beauty.
Dari analisa Big data yang diperoleh Tim data Science selama ini ada beberapa hal menarik yang terungkap dari kebiasaan belanja online di Indonesia. Diantaranya yaitu ketika belanja online ternyata para wanita lebih hemat daripada Pria. Dan pemilik zodiak Capricorn ternyata sangat gila belanja online bahkan Capricorn bisa disebut sebagai The Ultimate Online Shoppers.
Sedangkan pemilik zodiak yang menurut Berns paling ogah buang-buang duit adalah Leo. Namun Berns menambahkan, bisa saja pemilik bintang Leo memang lebih suka belanja menggunakan jalur offline. Lain halnya dengan pemilik zodiak Sagitarius, pengunjung dengan rasi bintang ini tak kalah hebohnya soal belanja online di Lazada namum lebih gemar dengan barang-barang dengan banderol yang miring alias diskonan.
Lebih lanjut, data science juga mengkategorikan ketertarikan pengunjung Lazada berdasarkan wilayahnya. Untuk Medan misalnya, ternyata produk jam tangan sangat digemari di ibukota Sumatera Utara itu. Sedangkan pengunjung dari Bandung paling suka berburu produk-produk rumah tangga. Pengunjung Lazada yang berasal dari Yogyakarta juga tak kalah menarik, mereka gemar dengan produk Action Cam sedangkan di Surabaya yang paling suka dibeli adalah produk smartphone, terutama Xiaomi.
John menambahkan pemanfaatan Big Data ini dapat membuat Lazada lebih efisien. Setiap hari ada ribuan order yang harus dikirim ke berbagai tempat, jadi lazada bisa memberitahu konsumen kapan produk yang dipesannya akan sampai sesuai perhitungan yang dilakukan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari gudang, dari satu titik ke titik lain. “Jadi ketika kita kembali ke website Lazada, kita dapat memprediksi dengan tepat kapan produk tersebut akan sampai di depan pintu rumah kita," jelas John.
John Berns juga menggambarkan tentang kebiasaan belanja online di Jakarta. Lewat data Jakarta Heat Map yang dimiliki, mereka juga mampu memaksimalkan efektivitas proses logistik. Jakarta Heat Map sendiri menunjukkan sebaran wilayah di mana konsumen melakukan pembelian. Dari analisis heat map tersebut, didapati bahwa daerah Setiabudi, Grogol serta Kramat Jati merupakan daerah di mana konsumen sering melakukan pembelian di Lazada.
Manfaat 4G LTE Dan Big Data Untuk Toko Online Indonesia
Artikel Menarik Lainnya:
- IPSOS : Fitur Toko Online Jadi Penentu Kepuasaan Belanja
- Studi Lazada Ungkap Kunci Penting Tingkatkan Talenta Digital di Indonesia
- Lazada Dukung Lahirnya #PahlawanEkonomiDigital Indonesia
- Studi Lazada Klaim Percepatan Ekonomi Digital Melalui eCommerce
- Begini Tips Lazada Dan iDEA Raih Transaksi Berlimpah Di Harbolnas 2020