Tulisan “Nyinyir” di Box Xiaomi Mi 10 Pro Atas Perintah Google?

ArenaLTE.com - Seiring dengan beredarnya Xiaomi Mi 10 Series di pasar Eropa, ada kehebohan kecil pula di sana. Pada boks seri flagship Xiaomi itu, tertera tulisan “With easy access to the Google apps you use most”, yang terjemahan bebasnya kira-kira begini: Dengan akses mudah ke Google Apps yang sering anda gunakan.
 
Bikin heboh karena tumben-tumbenan Xiaomi mencatumkan keterangan seperti itu. Toh, selama ini orang juga sudah pada tahu, semua lini produk vendor asal Cina itu pasti didukung Google Apps. Maka orang menduga, tulisan itu merupakan bagian dari strategi marketing untuk “menyindir” pesaing tertentu. Siapa lagi kalau bukan Huawei, yang lini produk terbarunya –termasuk Huawei Mate 30 Series dan P40 Series yang baru dirilis—tak punya didukung Google Mobile Service (GMS), gegara larangan dari Pemerintah AS.
 
Akan tetapi, banyak kalangan juga rada tak percaya bahwa itu strategi menyinyiri pesang seperti itu inisiatif dari Xiaomi. Bukan tabiat mereka. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi? Menurut laporan XDA-Developer, yang mendalami soal ini, kemunculan tulisan nyinyir di boks Xiaomi Mi 10 itu merupakan perintah dari Google, bukan murni keinginan Xiaomi.
 
Konfirmasi soal itu didapat dari postingan akun resmi Xiaomi di Weibo –platform media sosial Cina. Salah satu poin pernyataan itu menyebut, “Tulisan itu merupakan bentuk persyaratan promosi partner kami yang merupakan bagian dari perjanjian kerjasama yang paling mutakhir. Serupa dengan keterangan “Power by Android” pada smartphone android dan “Intel Inside”  pada computer.
 
Xiaomi beralasan, karena mereka merupakan pabrikan pertama yang efektif menjalankan perjanjian terbaru tersebut, maka secara otomatis, mereka pula yang pertama mencantumkan keterangan bernada menyindir itu pada lini produk terbaru Xiaomi.
 
Perjanjian kerjasama yang disebut Xiaomi itu sepertinya merujuk pada perjanjian Mobile Application Distribution Agreement (MADA) untuk bisa memakai GMS pada lini produknya.  Diketahui, Xiaomi baru saja memperbarui perjanjian kerjasama tersebut, setelah yang sebelumnya sudah habis masa berlakunya. Dalam (MADA) versi terbaru itu, sepertinya ada ketentuan yang mengharuskan Xiaomi melakukan co-branding seperti yang tercantum dalam boks Mi 10 Series –yang berededar di Eropa.
 
Pihak Xiaomi sekali lagi membenarkan bahwa itu ada hubungannya dengan “peintah” Google. Seperti yang dituangkan dalam pernyataannya yang dikirim ke XDA-Developer. Tulisan pada boks Mi 10 Series itu, demikian bunyi pernyataannya, sejalan dengan panduan strategi branding jangka panjang Google.
 
Tak lama setelah mengirimkan tanggapan pertama, Xiaomi memberi tanggapan susulan, yang intinya ingin mengklarifikasi bahwa tak ada niatan Xiaomi “meledek” Huawei yang menderita gegara tak bisa menggunakan GMS pada lini produk terbarunya. Tujuan dari pencamtuman tulisan di boks tersebut adalah untukmemberi tahu konsumen bahwa perangkat yang digunakan menyajikan Google Apps lebih banyak dari standar pre-instal.
 
Google mensyaratkan semua pabrikan OEM menginstal satu set aplikasi yang dikategorikan GMS Core, yang terdiri dari Google App, Google Chrome, Google Play Store, Gmail, Google Maps, dan Youtube. Untuk aplikasi Google lainnya, bisa ditambahkan atas inisiatif OEM. Namun apabila OEM menambahkan aplikasi di luar GMS Core, mereka harus mencantumkan tulisan “with easy access to the Google apps you use most”.
 
Xiaomi membenamkan sejumlah aplikasi tambahan pre-install di luar GMS Core pada Mi 10 Series. Antara lain, Google Pay, Google Podcasts, Google One, Google Contacts, Google Calendar, Google LensGoogle Assistant, and Google News. Makanya, sesuai perjanjian kerjasama dan panduan dari Google, mereka mencantumkan tulisan itu pada  Mi 10 Series.
 
Betapapun, upaya Xiaomi meredam kontroversi yang muncul dari tulisan di boks Mi 10 versi Eropa itu, masih menyisakan sejumlah pertanyaan. Misalnya, apakah kewajiban yang sama juga berlaku pada partner Google yang lain? Bagaimana dengan Vivo, Oppo, dan lain-lain? Apakah keterangan di boks semacam itu berlaku untuk semua pasar di dunia? Atau cuma di Eropa saja?

Leave a Comment