Mesin Sensor Internet Kominfo Sudah Tahap 90%, Beroperasi Awal 2018

ArenaLTE.com - Dengan jumlah pengguna internet yang tercatat mencapai 132 juta oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), beriring dengan peningkatan pengguna media sosial di angka 106 juta pada tahun 2017 menjadi peringatan Pemerintah Indonesia. Hal tersebut ditakutkan akan berdampah buruk bila tidak ada pengendalian dan literasi digital.

Pemerintah melalui Kemkominfo mengungkapkan telah menyiapkan sebuah mesin sensor internet, sebagai alat pengendali Pemerintah untuk mengatasi konten-konten bermuatan negatif dan hoax. Mesin ini diungkapkan sudah dalam tahap 90% yang kemungkinan baru akan dioperasikan pada awal 2018 mendatang dengan tim khusus Kominfo.

“Dalam kurun waktu 4 tahun, sejak 2012 lalu jumlah pengguna internet Tanah Air terus mengalami peningkatan. Rata-rata pengguna internet telah menghabiskan waktu hingga 8 jam 44 menit untuk menjelajah internet mencari informasi yang dibutuhkan. Hal tersebut tercatat dalam badan riset, sehingga literasi masyarakat untuk internet harus dijaga,” jelas Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, di Tangerang.

Semi sapaan akrabnya melanjutkan bahwa adalah tugas Kemkominfo untuk memberikan literasi digital, sehingga masyarakat menggunakan internet bisa lebih baik dan produktif. Karena teknologi bukan menjadi pengendali, tetapi manusianya yang harus menjadi pengendali. Pun demikian, tak menutup kemungkinan bahwa literasi digital saat ini masih rendah, sehingga butuh sebuah pengendalian.

Kemkominfo sendiri mengungkapkan bahwa pengadaan peralatan mesin sistem monitoring pengendali sistus internet bermuatan negatif ini, diungkapkan oleh Kemkominfo juga telah menuju tahap akhir. Pihaknya mengklaim bahwa mesin ini akan mulai beroperasi pada awal 2018, karena saat ini telah menuju tahap final yang sudah mencapai 90%.

“Nantinya akan ditempatkan pada lantai 8 gedung Kominfo, untuk mesin sensor ini. Diterima pada 29 Desember, dan kemungkinan akan ada tim pengendali dengan jumlaj 40 orang. Jadi sistemnya nanti akan pelajari mana situs yang bermuatan negatif mana yang tidak, nantinya akan pintar sendiri dalam memindai dan melakukan pemblokiran,” tambah Samuel.

Dirinya menyebutkan bahwa nantinya mesin sensor ini bukan hanya bekerja dengan sistem crowlink, karena memiliki kemampuan untuk mempelajari isi website makan akan secara otomatis memindai.”Biasanya kan situs negatif tak hanya bermuatan teks saja, jadi nanti ada kata kunci dan juga scanning gambar mana yang negatif mana yang tidak untuk diambil tindakan. Sistemnya akan berkeja secara pintar mempelajari,” tegasnya.

Leave a Comment