ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Mengunci sistem dan meminta pengguna ponsel maupun perangkat mobile lainnya untuk mengirim sejumlah, atau men-download aplikasi tertentu yang bisa mengakses data perangkat adalah tujuan dari ransoware Android dibuat. Bahkan, perangkat lunak jahat ini diklaim kini telah menyebar banyak ke seluruh perangkat Android Amerika.
Dilansir dari laman situs Android Authority, Senin (14/9/2015), disebutkan bahwa ransomware Android kini memiliki sistem yang canggih, dibuat dengan sengaja untuk meminta banyak tebusan. Seperti halnya piranti yang dikenal dengan nama Android Lockscreen Trojan, sebuah aplikasi yang akan mengunci akses pengguna dan meminta banyak tebusan darinya.
Perusahaan antivirus ESET mengungkapkan bahwa dalam penelitiannya, Android Lockerpin A yang menjadi aplikasi favorit di wilayah Amerika tersimpan bug jahat. Sistem memiliki kinerja yang cukup lincah untuk mengakses perangkat, serta bertindak sebagai administrator sistem untuk banyak mengelola perangkat.
Aplikasi jahat tersebut akan bertindak layaknya administrator sistem. Bisa membuat tampilan halaman pengaturan palsu yang mengklaim bahwa perangkat membutuhkan update patch. Jika pengguna yang cukup teliti, kemungkinan hal ini bisa dihindari karena tampilan halaman tersebut memang cukup berbeda.
Namun, jika pengguna sudah terlanjur meng-install maka sistem ransomware Android akan menyusup masuk ke dalam perangkat langsung. Kemudian akan melakukan infeksi perangkat lunak jahat lainnya dan mengunci ponsel dengan PIN atau sandi buatannya sendiri.
Setelah beberapa waktu instalasi, ransomware Android akan bertindak melakukan penguncian secara otomatis. Sistem juga akan menampilkan halaman baru berisi peringatan palsu dari FBI dan mengungkapkan bahwa pengguna telah berbuat pelanggaran, bahkan tak sedikit disebutkan bahwa pengguna telah melihat atau men-download materi pornografi.
Halaman peringatan palsu ini akan mengunci otomatis layar ponsek dan secara otomatis meminta uang tebusan, banyak pengguna mengeluhkan bahwa diminta sekira USD500 atau Rp7 jutaan untuk dikirimkan agar bisa kembali mengakses ponselnya tersebut.