Layanan internet berbasis satelit First Net telah meluncur sejak Desember 2015 silam. Sejak peluncuran perdananya, perusahaan mengklaim telah melakukan pembicaraan dengan beberapa klien potensial. Beberapa di antaranya bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit, pendidikan (sekolah), dan maskapai penerbangan, terutama di daerah Sumatera Selatan, Pulau Nias, dan Papua.
Karena berbasis satelit, maka cakupan area yang tercoverpun bisa sangat luas seperti halnya TV satelit yang menggunakan parabola. Jangkauan satelit yang berumatan 44-KU Band trasponder ini diklaim mengcover seluruh wilayah Indonesia baik darat, laut, dan udara. Bahkan hingga Asia dan wilayah Oceania pada umumnya.

Lippo Star akan diluncurkan dari Ariane Launch Complex no. 3 (ELA 3) milik Arianespace di Kourou, Guyana Perancis. Satelit ini akan segera beroperasi pada tahun ini dan memiliki masa aktif 15 tahun.
Lippo Star dengan bobot 4.350 kilogram yang dibuat oleh Lockheed Martin Commercial Space System kini berada di posisi orbit 124 derajat bujur timur oleh roket Ariane-5ECA. Dengan satelit ini, anak perusahaan Lippo group bisa menyelenggarakan siaran Direct-To-Home (DTH) ke seluruh Indonesia. Nantinya juga akan semakin banyak program televisi yang bisa dihantarkan langsung ke rumah pelanggan di seluruh Indonesia.

Hadirnya layanan First Net, yang berkolaborasi dengan operator satelit lokal Adiwara, akan bersaing dengan IM2 dari Indosat, Metrasat, dan IndiHomeSky. Ketiga layanan tersebut juga menggunakan teknologi VSAT yang mirip dalam menawarkan akses Internet berbasis satelit.