Media Studio menggantikan peran yang sebelumnya dilakoni oleh video.twitter.com. Ini merupakan sebuah desktop komprehensif, di mana pengguna dapat mengakses semua perangkat untuk mempublikasikan video dalam satu tempat. Di dalamnya terdapat beberapa fitur baru yang akan bermanfaat bagi para kreator profesional khususnya pembuat konten video.
Berikut ini adalah beberapa fitur yang terdapat di Media Studio Twitter:
- Perpustakaan terpadu untuk mengakses semua media (video, GIF, serta foto) dalam satu tempat.
- Proses penjadwalan Tweet video baru dan kemampuan untuk melakukan penjadwalan terhadap jumlah Tweet video yang tidak terbatas serta berkolaborasi dengan anggota tim lainnya.
- Akses akun / proses perizinan baru agar dapat memonitor dan dengan mudah berganti antar beberapa akun.
- Stabilitas dan performa pengunggahan konten yang lebih baik.
Monetisasi Konten Video di Twitter
Tak ayal lagi, video menjadi lahan bisnis baru bagi para kreator. YouTube saat ini masih menjadi tempat utama untuk mempublikasikan karya sekaligus mencari uang. Twitter pun tak ingin ketinggalan.
Layanan media sosial yang bermarkas di San Francisco, AS, tersebut mengeksplorasi berbagai cara agar kreator dapat memonetisasi konten dan memperoleh profit dari video Twitter. Saat ini mereka memiliki program Twitter Amplify sebagai perangkat untuk monetisasi konten video yang sayangnya untuk saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat.
Kendati demikian, para pembuat video masih punya peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan memakai platform Niche untuk memperoleh profit dengan menciptakan konten bersama brand. Niche adalah platform untuk dapat menumbuhkan dan menumbuhkan audiens. Serta memonetisasi social presence mereka di berbagai platform. Niche diakuisisi Twitter sejak tahun 2015 dan saat ini telah memiliki 35.000 kreator dari berbagai penjuru dunia serta dengan brand ternama.