Pada Harbolnas 2018 kali ini diperkirakan berhasil meraup transaksi IDR6.8 triliun atau naik IDR2.1 triliun dari nilai transaksi tahun lalu.
Dan yang menarik, dari total IDR6,8 triliun, produk lokal berhasil menyumbangkan 46% dari nilai transaksi tersebut, yakni IDR3.1 triliun.
Data ini didapat dari hasil riset yang dilakukan lembaga riset pasar, Nielsen Indonesia sehari setelah Harbolnas berlangsung pada 13 Desember 2018, di 31 kota di Indonesia.
Ketua Harbolnas 2018, Indra Yonathan mengatakan keberhasilan Harbolnas tahun ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak baik itu peserta, seller dan juga UKM yang telah masuk ke ranah perdagangan digital.
Partisipasi masyarakat juga meningkat hingga 46% dibandingkan tahun lalu, berdasarkan data Nielsen, partisipan masyarakat Pulau Jawa meningkat 56% dibanding tahun lalu, sedangkan untuk diluar Pulau Jawa mengalami peningkatan hingga 6%.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara mengatakan, “Pencapaian Harbolnas tahun ini sungguh sangat luar biasa, terutama pada pencapaian nilai transaksi produk lokal yang hampir mencapai setengah dari total transaksi Harbolnas tahun ini.”
“Hal ini menunjukkan bahwa produk lokal sudah mampu bersaing di ranah perdagangan digital. Kami berharap dengan hasil ini, akan lebih banyak lagi UMKM yang mulai pindah ke ranah digital,” jelasnya.
Sementara itu, Director Consumer Insight Nielsen Indonesia, Rusdy Sumantri mengatakan semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai aware dengan adanya Harbolnas. Hal ini ditunjukkan sekitar 86% sudah mempersiapkan apa yang akan dibeli menjelang Harbolnas berlangsung.
“Selain itu, Harbolnas ternyata membantu meningkatkan penggunaan e-wallet di platform e-commerce, dari 11% di 2017 menjadi 15% di 2018,” ungkapnya.
Beberapa Fakta menarik Harbolnas 2018
- Nilai transaksi di platform e-commerce rata-rata meningkat 6,9 kali dibanding rata-rata transaksi harian.
- Selama Harbolnas 2018, transaksi lebih banyak terjadi pada pukul 9.00 pagi hingga 3.00 siang.
- Kategori produk yang paling banyak dibeli adalah produk fesyen, kecantikan dan travel.
- Untuk produk lokal, produk fesyen dan baju keluarga menjadi primadona dengan lebih dari setengah (56%) masyarakat Indonesia membeli produk ini saat Harbolnas berlangsung, diikuti produk kecantikan (26%) dan produk elektronik (16%).