ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Industri smartphone Tanah Air saat ini tengah mencoba bangkit kembali setelah sebelumnya sempat terpuruk. Pertumbuhan di Q2 tahun ini mulai memperlihatkan grafik positif kendati tak terlalu signifikan. Di sisi lain, potensi pasar smartphone LTE Indonesia memperlihatkan titik cerah dengan pertumbuhan yang cukup menjanjikan.
Menurut riset terbaru dari Counterpoint Research untuk Q2 2016 (Juli – September), total pasar mobile phone (smartphone dan featured phone) di Indonesia tumbuh 5%. Sementara segmen smartphone tumbuh 8% dari kuartal sebelumnya. Setelah sebelumnya (Q1 2016) sempat merosot tajam 16% dibandingkan Q4 2015.
BACA: Ini Daftar 10 Smartphone Terlaris di Indonesia Pada Kuartal 2 Tahun 2016
Jim Lee, analis senior Counterpoint mengungkapkan, bahwa meskipun pasar smartphone mengalami perbaikan, tapi masih belum ada kejelasan seputar regulasi konten lokal (TKDN). Inilah yang membuat pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia melambat. “Regulasi terasa semakin inkonsisten seiring langkah pemerintah menyodorkan wacana baru berupa kontribusi software terhadap aturan TKDN.”
Sementara soal performa pasar, Tarun Pathak, analis senior lain menilai jika penetrasi mobile phone secara keseluruhan termasuk tinggi. Sayangnya, penetrasi smartphone di Indonesia masih di bawah 50%. Lebih jauh, kebanyakan smartphone yang masuk masih didominasi 2G dan 3G.
Masih ada peluang signifikan untuk smartphone LTE Indonesia tumbuh seiring penggunanya yang diprediksi tumbuh 5 kali lipat di 2016 dibandingkan tahun lalu. Terlebih, hal ini terlihat dari penjualan smartphone LTE di Q2 2016 tumbuh hingga 900% dibanding tahun sebelumnya.
Penjualan smartphone LTE Indonesia antara lain didorong oleh beberapa merek besar seperti Samsung, Oppo dan Asus. Langkah pemerintah mendorong aturan 30% TKDN untuk smartphone LTE membantu mendorong produksi lokal. Hampir 88% smartphone LTE dirakit di Indonesia.
Saat ini, sekitar dua dari tiga perangkat mobile yang dikapalkan sepanjang Q2 dikuasai oleh smartphone. Di Q2 2016, Samsung menduduki peringkat pertama di pasar smartphone Indonesia dengan penguasaan pasar 22%.
Sementara Oppo berhasil mendaki ke posisi dua untuk pertama kalinya dengan market share 17%. Bahkan, Indonesia tercatat sebagai pasar terbesar kedua setelah Tiongkok, kemudian menyusul India. Investasi besar-besaran yang dilakukan Oppo di Indonesia rupanya membuahkan hasil. Mulai dari manufaktur domestik, ekspansi salurn distribusi disertai dengan kampanye offline yang agresif menargetkan kaum muda melalui jajaran ponsel selfie.
Masih di kuartal yang sama, Asus menempati posisi sebagai pabrikan smartphone terbesar ketiga dengan market share 14%. Salah satu seri yang paling laris sepanjang Q2 2016 adalah Asus Zenfone C. Sementara di posisi keempat dan kelima ada Evercoss dan Smartfren yang masing-masing menguasai pangsa pasar 6.4% dan 5.9%.