Siapkah Indonesia Menyambut Teknologi Jaringan 5G?

ArenaLTE.com - Dalam banyak diskusi dan publikasi, baik di dalam maupun luar negeri, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa teknologi 5G merupakan sebuah keniscayaan untuk memenuhi tuntutan terhadap komunikasi data yang serba cepat, stabil dan aman.

Saat ini, berbagai perusahaan teknologi di dunia tengah bekerja sama dalam pengembangan, standarisasi, dan uji coba teknologi 5G. 5G tidak hanya menawarkan tingkat latensi yang sangat rendah (kurang dari 1 milidetik) dan kecepatan akses data yang tinggi dan konsisten (kurang lebih 100+ Mbps) di berbagai cakupan areanya, namun juga menciptakan peluang bagi bisnis model dan industri baru.

Peluang baru di bidang realitas maya (virtual reality), Internet of Things (IoT), dan layanan untuk mission-critical diperkirakan akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi global.

Berdasarkan hasil studi “The 5G Economy” yang digagas oleh Qualcomm dan dilaksanakan oleh berbagai perusahaan riset, IHS Markit, Penn Schoen Berland (PSB), dan Berkeley Research Group (BRG), rantai nilai (value chain) 5G di seluruh dunia akan menghasilkan pendapatan hingga $3.5 triliun dan membuka 22 juta lapangan pekerjaan di tahun 2035.

Selain itu, 5G juga memungkinkan terciptanya distribusi barang dan jasa berskala global yang bernilai hingga $12.3 triliun di tahun yang sama. Pemimpin teknologi global baru-baru ini mempercepat rilis spesifikasi 5G New Radio (NR), standar global 5G, yang pertama dalam 3GPP – kumpulan dari organisasi perumus standar global termasuk teknologi 2G, 3G, 4G dan 5G.

teknologi-jaringan-5G

Qualcomm Technologies, Ericsson, Nokia, dan pemimpin industri komunikasi seluler lainnya berperan penting dalam mempercepat jadwal standarisasi 5G NR untuk uji coba berskala besar pada tahun 2019, lebih cepat dari perkiraan awal yang dijadwalkan  pada tahun 2020.

Ketika spesifikasi teknis sudah hampir rampung dikerjakan, tantangan selanjutnya terletak pada memastikan penggunaan sumber daya frekuensi yang cukup dan paling memadai untuk 5G. Pada dasarnya, 5G merupakan jaringan yang dapat menggunakan seluruh band spektrum, mulai dari band rendah seperti 1GHz, band sedang di sekitar 1GHz hingga 6GHz, hingga band tinggi di atas 24GHz yang juga dikenal sebagai milimeter Wave.

Selain itu, teknologi ini juga mampu bekerja di seluruh spektrum, baik berbayar (unlicensed), berbagi (shared), maupun tidak berbayar (unlicensed). Saat ini, beberapa negara telah mengumumkan untuk melakukan uji coba 5G termasuk Jepang, Korea, Tiongkok, Eropa, dan Amerika.

Dalam sebuah seminar, Qualcomm menghimbau pemerintah Indonesia untuk memulai perumusan peraturan 5G dan mengidentifikasi potensi dan alokasi spektrum yang potensial untuk 5G. Kami menghargai usaha pemerintah yang telah mulai mengidentifikasi kandidat potensial untuk spektrum 5G.

Merupakan hal yang penting bagi pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan perumusan regulasi yang dapat mengakomodasi kepentingan dari semua pihak dalam mengadopsi teknologi 5G, termasuk di dalamnya penentuan penggunaan spectrum frekuensi 28GHz dan untuk konsolidasi semua operator.

Operator juga harus mulai memperhitungkan perubahan teknologi menuju era 5G. Sebagai langkah pertama dalam transisi menuju era 5G, operator dapat mulai menggelar 5G-Internet of Thing (IoT) yang memerlukan biaya investasi tergolong rendah dikarenakan kebutuhan bandwidth yang kecil dan perangkat yang lebih sederhana, sembari menunggu hasil uji coba 5G skala besar pertama di ajang Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan.

Untuk memfasilitasi proses adopsi teknologi 5G, beberapa ilmuwan Indonesia juga telah membentuk organisasi bernama Indonesia 5G Forum pada 1 Juli 2015. Organisasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan para pemain industri dalam menentukan peraturan dan teknologi yang tepat untuk diterapkan di Indonesia, sehingga memenuhi kebutuhan tiap sektor.

Hingga saat ini, Indonesia 5G Forum telah melakukan berbagai kegiatan untuk pertukaran pengetahun terkait teknologi ini dengan berbagai pihak di Jepang dan Korea guna menemukan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia saat 5G telah siap untuk diadopsi dalam skala besar.

Leave a Comment