ArenaLTE.com - Di suatu sekolah di daerah Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, seorang guru bersusah payah memasang antena untuk mengajar anak muridnya. Demi meningkatkan kualitas pendidikan yang baik bagi para siswanya, Pak Zainal, guru Bahasa Indonesia dan TIK, berusaha untuk mendapatkan sinyal internet di tempat dia mengajar.
Apa hubungannya usaha pak Zainal mendapatkan sinyal internet dan pendidikan? Ternyata usaha pak Zainal didasari keinginan untuk merubah proses belajar mengajar tanpa tatap fisik, menjadi online.
“Terkadang saya repot kalau memberikan tugas dan mengecek pekerjaan rumah satu-persatu, sangat menyita waktu. Bukan hanya untuk kami para guru, tetapi juga para siswa. Harusnya waktu bisa digunakan untuk pendalaman materi atau hal lain yang bermaanfaat ketimbang hal teknis,” imbuh pak Zainal.
Berawal dari pelatihan e-learning yang di dapatkan sebelumnya, Pak Zainal yang mendapatkan gelarnya di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta dan Universitas Satria Makassar, sangat tertarik untuk menerapkan proses tersebut di kelasnya, tetapi belum mendapatkan sistem pembelajaran online yang tepat.
Tidak lama berselang pak Zainal mendengar adanya aplikasi yang dapat mewujudkan keinginannya tersebut. “Tidak pakai lama, saya ingin langsung mencoba dan menerapkannya dengan menggunakan fasilitas sekolah, apalagi gratis, tetapi terdapat satu kendala, disini susah sinyal.”
Tak berputus asa, guru sekolah menengah atas yang telah mengajar selama 19 tahun ini memutar otak dan mencari cara untuk mendapatkan akses internet di sekolahnya. Beruntung, banyak yang mendukung ide tersebut, termasuk kepala sekolah yang akhirnya ikut membantu mendanai hingga antena tersebut akhirnya terpasang dan memberikan akses lebih baik kepada internet.
Sedikit demi sedikit para murid mulai beradaptasi dan terbiasa menggunakan cara belajar online ini dan Pak Zainal melihat impiannya tercapai. Waktu belajar menjadi efektif, materi dan tugas mudah disebarkan dan semangat belajar siswa membaik.
“Saya sangat terbantu atas layanan gratis seperti Quipper School ini, benar-benar memudahkan.” Atas usahanya tersebut Pak Zainal pun mendapatkan penghargaan My Teacher My Hero pada 2016.
“Tenaga pendidik sebagai jembatan untuk menggapai harapan dan cita-cita anak didiknya seharusnya mengupdate atau memperbaharui ilmunya tentang perangkat digital baik dari segi kegunaannya ataupun penerapannya dalam proses belajar mengajar yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kita tidak boleh ketinggalan, selalu ada cara untuk memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak Indonesia,” ujar pak Zainal.
Mengenai cerita dan kisah pak Zainal tersebut, Takuya Homma, Country Manager untuk Quipper Indonesia mengatakan, “Misi kami adalah memberikan pendidikan berkualitas tanpa batasan. Mendengar cerita pak Zainal, kami sangat senang bahwa layanan kami, Quipper School, dapat mewujudkan misi tersebut dan membantu para guru dan murid di seluruh Indonesia.”
Perlu diketahui, Quipper School memberikan ruang bagi guru dan murid untuk berinteraksi secara online; mulai dari pemberian tugas, ujian, materi hingga pembuatan kuis atau soal yang dapat diakses dengan menggunakan kode unik yang diberikan guru kepada murid-muridnya dalam platform Quipper School.
Semua materi yang diberikan dapat dibuat oleh oleh guru-guru tersebut maupun dari materi yang sudah disiapkan oleh tim Quipper School. Quipper School juga mempunyai fungsi pengawasan siswa di ruang online tersebut. Semua layanan Quipper School tidak dipungut biaya. Saat ini layanan Quipper School telah digunakan oleh lebih dari 2,5 juta siswa dan guru di seluruh Indonesia.