ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Kunjungan kerja yang dilakukan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dan sejumlah Pejabat Indonesia ke Silicon Valley, Amerika Serikat, yang bertemu dengan para petinggi perusahaan teknologi telah membuahkan hasil. Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nasional, mengungkapkan bahwa hasil dari pertemuan tersebut adalah kerja sama dalam pembuatan film untuk cerita rakyat Indonesia dengan teknologi animasi Pixar.
“Kemarin kami ke Microsoft dan banyak pihak petinggi perusahaan di sana. Jadwal pertemuan memang padat, banyak yang bisa kita bawa pulang dan hal tersebut bisa ditanyakan ke Bapak Rudiantara, sebagai Chief of Machines kita. Lalu, 29 Oktobernya juga ketemu dengan Pixar, nah disini yang membuat saya bangga dan kaget,” jelas Triawan Munaf, di sela acara pengenalan kerja sama Bukalapak dan Bank DBS, di Jakarta, Selasa (3/10/2015).
Triawan menjelaskan, perusahaan perfilman yang dibangun oleh Josh Lucas, John Lasseter, dan Steve Jobs, dan Edwin Catmull adalah perusahaan animasi terbesar di Dunia yang telah berhasil dalam rilis Toy Story yang jadi legenda. Perusahaan ini mampu mengubah cara membuat animasi dengan komputer agar lebih mudah, bukan dengan cara manual yang digabung satu persatu.
“Tadinya animasi dibuat dengan cara satu-satu, namun dengan komputer grafis mereka telah berhasil debut kurang lebih 16 film yang menjadi terbaik di Dunia. Di sana kami ketemu dengan John Lasseter, banyak yang dibahas di sana baik tentang kreativitas dan hal lainnya. Sampai satu jam. Namun, diujungnya yang paling menarik dan jadi berita besar bagi Indonesia, mereka meminta cerita dongeng asli yang rencananya akan dibuatkan dalam bentuk film animasi,” jelas Triawan Munaf.
Baca: Para Menteri Gantikan Jokowi Temui CEO Perusahaan Teknologi Amerika
Lanjutnya menerangkan, dongeng atau cerita rakyat Indonesia tersebut akan dibuat sebagai film animasi, seperti layaknya Mulan, Princes of Egypt yang pernah dibuat. Dirinya juga akan persiapkan cerita rakyat ini dengan akurasi yang baik untuk dijadikan film animasi, sehingga lebih ada daya tarik dan membawa Indonesia lebih dikenal dunia.
“Kita banyak miliki cerita yang bagus, ada Sangkuriang, Timun Emas, Joko Tingkir, ada banyak cerita yang bisa kita ajukan dan biarkan mereka yang memilih dari kacamata Universal. Tapi ingat, mereka bisa persiapkan ini dengan waktu minimal 4 tahun, bukan 1 atau 2 tahun. Maka wajar dari mereka berdiri dari tahun 80-an itu hanya baru 16 film, tapi semua sukses,” tambahnya.
Dirinya juga menuturkan bahwa pihak Pixar menginginkan cerita yang baik, jadi bukan tentang moralitas yang diutamakan. Meski hal tersebut diakui tidak bisa di nomor dua-kan juga, namun baginya cerita film yang baik nantinya akan juga memiliki pesan moralitas sendiri. “Jadi jangan awal-awal ditanyakan tentang apa pesan moralitasnya, nanti dia (Pixar) akan ada pihak akademis dan tim riset untuk pembangunan film animasi ini,” tambahnya.