ArenaLTE.com - ABI Research telah memprediksi bahwa pada tahun 2025 keterlibatan small drone dalam mendukung sektor kemersial seperti pertanian, inspeksi industri dan videografi akan mencapai lebih dari 70 persen. Fleksibilitas dan mobilitas drone dipandang sebagai terobosan teknologi yang sangat menjanjikan dalam berbagai kesempatan bisnis. Nokia Network, meski bisnis intinya pada penyediaan solusi jaringan telekomunikasi, sejak beberapa tahun belakangan terlihat intens memajukan proyek drone.
Langkah Nokia Network pun tak setengah jalan, vendor asal Finlandia ini telah mengusung solusi drone dalam ekosistem UAV Traffic Management (UTM) . Dan belum lama ini dikabarkan Nokia telah mengikat komitmen kerjasama dengan General Civil Aviation Authority (GCAA) selaku regulator penerbangan sipil di Uni Emirat Arab. Seperti dikutip dari siaran pers Nokia, kerjasama strategis ini diciptakan untuk mendorong pengembangan ekosistem drone yang aman, serta implementasi drone yang sesuai untuk digunakan pada instansi pemerintah dan perusahaan swasta.
Uni Emirat Arab terlihat begitu antusias dalam proyek ini, lantaran GCAA telah mencabangkan kota Dubai sebagai smart city terbaik di tahun 2017. Dalam konsep yang ditawarkan, pemerintah kota Dubai akan bersinergi dengan operator jaringan Needa untk mewujudkan next generation network for mission-critical and smart city services dengan kerangkat peraturan yang disahkan oleh GCAA.
Dalam implementeasinya, Nokia lewat UTM mengkoordinasikan interaksi antara berbagai perangkat berbasis internet dan drone. Nokia UTM akan memberikan kemampuan seperti izin penerbangan otomatis dan kontrol zona larangan terbang. Karena drone digadang untuk digunakan pada wilayah perkotaan yang padat penduduk, maka Nokia Network disini juga termasuk menghadirkan solusi beyond visual line of sight (BVLOS). Nokia UTS juga menawarkan berbagai dukungan aplikasi drone yang dapat dieksplorasi untuk tujuan penerbangan drone yang aman dan terkendali.
Konsep Nokia UTM menggabungkan kemampuan koneksi 4G LTE (Long Term Evolution) dan pengelolaan Network Operations Center, perencanaan dan mengoptimalkan jaringan untuk konektivitas UTM dan mengintegrasikan UTM untuk platform aplikasi lainnya. Sistem ini akan memantau wilayah udara dan penerbangan jalur, dan berbagi data antara UAV, operator dan pengendali lalu lintas udara dan membentuk zona larangan terbang yang bisa terus dapat di update dengan data terbaru. Paket dalam sistem UTM terdiri dari modem LTE, modul GPS, dan beragam perangkat telemetri lain. Layanan pengelolaan aplikasinya mengusung platform Nokia Airframe, sehingga secara real time dapat memantaiu wilayah dan jalur penerbangan.
Nokia Network Dukung Dubai Jadi Smart City Terbaik 2017
Artikel Menarik Lainnya:
- Telkomsel Hadirkan Konsep Smart City Di Provinsi Gorontalo
- Gubenur DKI Jakarta Gandeng Tokopedia Bangun Smart City
- Qlue Hadirkan Solusi Ekosistem Smart City Dengan Teknologi AI dan IoT
- Qlue Mendorong Implementasi Smart City di Indonesia
- Nokia Advanced Command Center, Solusi Keadaan Darurat Saat Bencana Dan Musibah