Menkominfo : Cukup Tiga Operator Saja di Indonesia

operator_Indonesia
ArenaLTE.com - Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, jumlah operator Indonesia saat ini tidak ideal. Jumlahnya terlalu banyak, sehingga menyebabkan struktur industry yang tidak ideal, dan kurang kondusif bagi operator yang ada. Karena itu, menurut Chief RA, demikian ia biasa disapa, jumlah operator di Indonesia sebaiknya cukup tiga saja. “Kondisi sekarang tidak ideal. Cukup tiga saja,” ujar Rudiantara, dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu (26/7).
 
Ia mengaku, selama ini pihak operator banyak “mengadu” kepada dirinya, soal beratnya menjalankan bisnis layanan seluler di Indonesia. Serta, meminta bantuan pemerintah untuk ikut memikirkan dan memberi dukungan, agar industry seluler di dalam negeri, dapat tetap hidup dan berkembang. “Banyak yang datang kepada saya, dan bercerita ini-itu. Bagi saya, solusinya adalah konsolidasi,” ungkap Rudiantara.
 
Chief RA mengaku tahu dan menaruh perhatian pada kondisi sulit kondisi sulit yang dihadapi para pelaku bisnis layanan seluler ini. Namun, untuk melakukan langkah-langkah untuk menyelamatkan operator melalui penerapan berbagai aturan maupun bantuan lain, justru akan memperburuk situasi. Karenanya, Rudiantara mendorong, agar para operator yang ada melakukan konsolidasi.
 
“Apakah itu merger, akuisisi, atau apapun lah. Yang penting nantinya, akan mengurangi jumlah operator ke tingkat yang ideal. Yang menurut saya, untuk Indonesia cukup tiga operator saja,” terang Rudiantara. Ia mengatakan, usulan untuk konsolidasi ini merupakan solusi yang paling masuk akal. Daripada terus memaksakan beroperasi, namun juga terus menelan kerugian. “Yang saya anjurkan itu adalah agar mereka dapat melakukan cut loss, sehingga mereka tidak terus merugi,” ujar Chief RA lagi.

operator_Indonesia
 
Dalam bayangan Menkominfo, konsolidasi itu akan menghasilkan tiga operator. Yang pertama adalah, operator terbesar saat ini. Yang kedua adalah, operator yang paling duluan melakukan merger. Yang ketiga sisanya. “Yang keempat? Tidak tahulah mau dikemanakan,” ujar Rudiantara.
 
Niat merampingkan jumlah operator yang ada tampaknya sudah bulat di pikiran Chief RA. Meskipun ia belum punya gambaran, seperti apa nanti perampingan dilakukan. “Kan pemerintah tidak serta merta bisa mencabut ijin operator Indonesia. Harus punya alasan dan pertimbangan yang jelas,” katanya. Meskipun, ia berjanji akan mencari cara untuk bisa mencabut ijin operator yang dianggap sudah tidak perform lagi.
 
Meskipun, Rudiantara juga mengakui, bukan hal yang mudah meminta operator Indonesia melakukan konsolidasi. “Sudah sering saya dorong, tapi masih terbentur ego pihak operator. Ya, mau sampai kapan bertahan dengan egonya? Makan tuh ego,” tegas Rudiantara.
 
Di lain pihak, menanggapi keinginan Menkominfo untuk merampingkan jumlah operator di Indonesia, Merza Fachys,  Ketua ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluler Indonesia), mengatakan, meskipun pihaknya tak keberatan dengan usulan Menkominfo, namun konsolidasi juga bukan soal yang mudah untuk dilakukan. “Pemerintah, di lain pihak, harus memberikan insentif-insentif, sehingga operator tertarik untuk konsolidasi,” ujar Merza, kepada ArenaLTE.
 
Insentif yang dimaksud, contohnya, tidak berkurangnya hak penggunaan frekuensi yang selama ini diperoleh. Jangan sampai ketika konsolidasi, malah justru berkurang, dan harus mengeluarkan biaya baru lagi untuk mendapatkan (kembali). Ia menunjuk pada merger Axis dan XL, yang ternyata frekuensi milik Axis harus dikembalikan ke pemerintah, bukannya otomatis menjadi milik XL. “Dan banyak lagi hal-hal lainnya. Yang intinya, ada insentif menarik bagi operator yang mau konsolidasi. Kalau tidak ada, ya repot,” kata Merza lagi.  

Leave a Comment