Seperti yang dikutip dari EETimes, MediaTek Chief Financial Officer David Ku mengungkapkan bahwa mencapai target penjualan 150 juta unit chip tahun ini bukan merupakan masalah. “Selama quarter keempat, MediaTek telah berhasil mengapalkan 95 juta hingga 105 juta chip dan lebih dari setengahnya merupakan produk LTE”, tambahnya.
Di China sebagai negara dengan pasar smartphone terbesar di dunia, MediaTek menempati posisi yang sangat nyaman. MediaTek menjadi pemasok Chip vendor handphone seperti Xiaomi yang merupakan peringkat ketiga terbesar di Tiongkok setelah Samsung dan Apple. Namun, menurut IDC pengiriman di China diperkirakan hanya tumbuh 1,2% tahun 2015 ini, dibandingkan dengan tahun 2014 yang berhasil menyentuh angka 19,7%. IDC juga memprediksi bahwa pendapatan secara global di China juga mengalami penurunan dari 33% menjadi 23,1% pada tahun 2019.

Menurut David Ku, bisnis MediaTek tahun ini termasuk smartphone, tablet dan produk TV pintar akan terlihat stagnan dan cenderung sedikit menurun. Pendapatan MediaTek pada kuartal ketiga tahun 2015 sekitar USD1,8 milyar turun 0,9% pada periode yang sama tahun 2014 lalu. Laba bersih anjlok sebesar 40% dari kuartal ketiga tahun lalu karena terjadinya peningkatan persaingan harga.
MediaTek mulai memasang target untuk mulai fokus pada chip smartphone kelas lebih tinggi (High End) 4G LTE melalui jejeran produk multi-core Helio yang diumumkannya pada awal tahun. Dengan pergeseran target ke kelas High End 4G LTE ini, MediaTek berharap dapat meningkatkan market share dan pendapatan mereka di segmen 4G LTE.