Hal ini terungkap dari laporan hasil penelitian bersama yang dilakukan oleh Nokia dan Tolaga Research tentang kesiapan pengadopsian Nokia Public Safety LTE berbasis broadband di Indonesia, Vietnam, Jepang, Bangladesh dan Thailand.
Keamanan publik (Public Safety) adalah hak seluruh warga negera dan digitalisasi jaringan keamanan publik merupakan kunci dalam menghadirkan keandalan layanan tanggap darurat dan keamanan untuk mengatasi ancaman keamanan nasional yang terus meningkat.
Negara-negara di Asia Pasifik sangat rentan terhadap bencana alam, keadaan darurat yang kompleks dan ancaman keamanan. Meskipun kelima negara tersebut berada pada tahap yang berbeda dalam perjalanan pengadopsian broadband LTE, ada kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan keamanan publik dan kemampuan untuk mengatasi ancaman baru, serta memperbaiki berbagai layanan darurat.
Bagaimana dengan Indonesia? Pihak Nokia melalui Himanshu Chuchra selakuHead of End-to-End Sales Development Nokia Indonesia mengatakan saat ini mereka baru sebatas memperkenalkan solusi yang siap mereka gelar tersebut. Mereka tidak bisa bergerak karena segala keputusan terkait penggunaan frekuensi jaringan ada di tangan pemerintah.
Di Indonesia, sentimen dan peluang bagi komunikasi penting berbasis LTE akan meningkat pesat dalam lima tahun ke depan, namun semuanya ditentukan oleh faktor ketersediaan spektrum radio dan kesiapan LTE dalam solusi Keamanan Publik.
Selain otoritas pemerintah yang bertanggung jawab atas peraturan telekomunikasi, pemangku kepentingan lainnya yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan awal ekosistem LTE adalah para pemilik jaringan (operator) dan instansi pengguna keamanan publik.
Di antara pengguna akhir keamanan publik, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) diperkirakan akan menjadi instansi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap ekosistem keamanan publik berbasis broadband.
Rekomendasi Penerapan Nokia Public Safety LTE di Indonesia
1. Mendorong penggunaan komunikasi penting berbasis LTE dalam Event besar yang diadakan di stadion dan ketika terjadi bencana alam. Penggunaan video surveillance untuk menjaga keselamatan publik dan keamanan selama berlangsungnya acara di lokasi atau stadion menjadi semakin umum, dan komunikasi penting berbasis LTE dapat dipertimbangkan untuk para penyedia keamanan publik dalam meningkatkan kesadaran lingkungan sekitar jika terjadi keadaan darurat.2. Memperluas cakupan LTE ke dalam bisnis terkait dan aplikasi tanggap darurat. Sejumlah industri, termasuk minyak dan gas, sumber daya alam dan pertambangan, membutuhkan komunikasi yang andal dan tangguh. Hal ini dapat menghasilkan peluang tambahan bagi bisnis dan kemampuan tanggap darurat berbasis LTE.
3. Mempercepat rencana-rencana untuk menyelaraskan spektrum 700MHz untuk keamanan publik. Indonesia sudah berencana untuk menyelaraskan spektrum 700MHz yang saat ini digunakan untuk TV analog, dan proses akselerasi akan menciptakan peluang penggunaan dengan layanan pita lebar lebih luas untuk Perlindungan Masyarakat dan Bantuan Bencana.