Pihak perusahaan mengungkapkan, fiber optik antara Rengat dan Sorek di Provinsi Riau serta gangguan link tiga kota tersebut akibat terganggunya perangkat induk (Telkom Group) di Batam yang terkena petir. Meski perbaikan telah selesai dilakukan, sayangnya tidak ada keterangan bahwa apakah jaringan tersebut ada backup untuk menghindari timbulnya masalah kembali.
Menurut Alexander Rusli, Presiden Director & CEO Indosat Ooredoo, menjelaskan, jika kabel backbone internet putus harusnya pihak operator menyediakan backup. “Biasanya ada backup, itu tergantung berapa baik planning jaringan, yang high risk dan single point of failure dikasih backup berlapis. Kadang 2 lapis. Tergantung dari kualitas koneksi, ada juga yang ada backup yang best effort,” jelasnya.
Baca juga :
* Kolaborasi Telkomsel dan CATCHPLAY Suguhkan Film Blockbuster Anyar Sebulan
* Layanan Data Telkomsel Tembus 4 Petabyte di Penghujung 2016
* Kolaborasi Telkomsel dan CATCHPLAY Suguhkan Film Blockbuster Anyar Sebulan
* Layanan Data Telkomsel Tembus 4 Petabyte di Penghujung 2016
Alexander Rusli juga menerangkan bahwa disayangkan jika tidak ada backup backbone yang memang harusnya diwajibkan.”Kenapa link yang itu tidak ada backup, apakah terlalu mahal atau dianggap aman?,” tanyanya.
Ia juga menjelaskan bahwa kabel FO yang putus tersebut tidak bisa diduga kapan akan terjadinya. Pihaknya (Indosat Ooredoo) juga sering mengalami hal seperti ini, namun pelanggan tidak langsung merasakan Karena ada fallback langsung.
“Sebetulnya Bukan dari network sharingnya sendiri namun lebih dari cost yg lebih rendah sehingga memungkinkan untuk belanja lebih unttk resilience atau ketahanan jaringan,” jelasnya.