ArenaLTE.com - Pengenalan pada manfaat sarana teknologi digital sangat dibutuhkan terutama di wilayah-wilayah pelosok tanah air atau di pedesaan di mana masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal banyak tentang keberadaan teknologi digital.
Kaum perempuan menjadi salah satu sasaran program ini, karena perempuan memiliki peran yang tidak kalah penting sebagai pengelola sekaligus penopang ekonomi keluarga.
Bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), XL Axiata menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas bagi para pelaku UKM dan nelayan di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Peserta pelatihan adalah para perempuan yang mengelola usaha kecil rumahan serta para istri nelayan. Program yang sama juga akan diselenggarakan di Lombok Tengah, akhir Oktober 2018.
Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih, mengungkapkan bahwa kolaborasi antara XL Axiata dengan Kementerian Desa PDTT merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital guna memberdayakan potensi ekonomi rakyat di pedesaan dan pelosok daerah seiring dengan terus meluasnya jaringan telekomunikasi.
Dalam program edukasi di Pandeglang ini, program pemberdayaan perempuan Sisternet XL Axiata mengadakan kelas kreatif inspiratif dengan materi digitalisasi UKM melalui pemanfaatan internet dan media sosial.
Program ini juga akan diintegrasikan dengan program-program berkelanjutan lain yang telah dijalankan oleh XL Axiata untuk masyarakat di daerah tertinggal, seperti penyediakan wifi gratis Gerakan Donasi Kuota untuk asrama atau sekolah di daerah tertinggal yang sudah ditunjuk oleh kedua pihak.
Selain itu juga disesuaikan dengan program pengadaan aplikasi Laut Nusantara untuk membantu para nelayan di daerah tertinggal dengan menyajikan informasi yang bersifat edukasi mengenai potensi dan isu kelautan lainnya.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo sepakat bahwa kaum perempuan bisa menjadi agen perubahan di pedesaan dan daerah tertinggal.
Upaya itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan sarana teknologi digital yang kini mulai menjangkau pelosok-pelosok daerah seiring dengan terus meluasnya jaringan data milik operator seperti XL Axiata. Minimnya pemahaman internet secara dasar dan informasi publik merupakan kendala utama di daerah tertinggal.
Menurut Samsul Widodo, kondisi di daerah tertinggal hingga saat ini masih memprihatinkan. Dari 18.223 desa di 122 daerah tertinggal, mayoritas desanya merupakan desa sangat tertinggal dan tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM). Sebanyak 42,69% atau 7.779 desa adalah desa sangat tertinggal dan sebanyak 41% atau 7.471 desa adalah desa tertinggal.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kalangan perempuan secara berkelanjutan. Koordinasi dan konsolidasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan pihak swasta seperti XL Axiata juga akan terus dilakukan sehingga mampu memanfaatkan potensi sumberdaya alam di daerahnya sebagai sumber perekonomian keluarga dan masyarakat sekelilingnya.
Kemendesa Dan XL Axiata Digitalisasi UKM Perempuan Di Daerah Tertinggal
Artikel Menarik Lainnya:
- Presiden Direktur XL Axiata, Serukan Kebijakan Inklusif Peningkatan Kesetaraan Gender Perempuan
- Resmi Bergabung, XL Axiata Pastikan Pelanggan First Media Tidak Perlu Registrasi Ulang Layanan
- XL Center Bali Kini Bernuansa Liburan Agar Pelanggan Nyaman
- Keputusan Merger Smartfren Dan XL Di Tangan Pemerintah Dan Pemegang Saham
- Terapkan Teknologi NB-IoT Solusi Smart Water Mete, XL Axiata Gandeng PT BAL