ArenaLTE.com - Selama ini telah banyak serangan siber yang terjadi dengan berbagai metode dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih.
Dampak kerugian yang disebabkannya pun beragam, dari berbagai kasus terburuk yaitu dengan ancaman kepada pengguna agar membayar uang tebusan karena perangkatnya dienkripsi dan kunci dapat dibuka setelah melakukan pembayaran.
Kasus lainnya juga dilakukan dengan menyusupkan Malware rahasia yang bergerak secara diam-diam dalam perangkat untuk melakukan pencurian data sebelum aksinya tertangkap.
Kebanyakan orang masih belum mengetahui seberapa besar bahaya yang ditimbulkan dari serangan siber, karena para pelaku kejahatan siber dapat menyerang mulai dari level industri hingga nasional dengan konsekuensi yang luar biasa.
Kaspersky Lab mengungkap lima serangan siber paling spektakuler yang terjadi sepanjang sejarahnya:
1. WannaCry – Serangan WannaCry membuat ransomware dan malware dikenal oleh semua pengguna, termasuk mereka yang tidak dapat membedakan byte dengan bite. Dalam empat hari, penyebaran WannaCry membuat lumpuh lebih dari 200.000 komputer di 150 negara. Di beberapa rumah sakit, WannaCry mengenkripsi keseluruhan perangkat, termasuk peralatan medis, dan beberapa pabrik terpaksa menghentikan kegiatan produksi.
2. NotPetya / ExPetr – malware paling berbahaya lainnya disebut ExPetr, juga dikenal sebagai NotPetya. Prinsip operasinya sama dengan WannaCry dengan menggunakan EternalBlue dan EtrernalRomance yang mengeksploitasi, worm yang bergerak di Web, kemudian meng-enkripsi segalanya di jalurnya.
NotPetya dianggap sebagai serangan siber global paling mahal dalam sejarah karena menargetkan sektor bisnis dengan perkiraan kerugian mencapai 10 miliar dolar, sedangkan kerugian yang disebabkan WannaCry sekitar 4–8 miliar dolar.
3. DarkHotel - Bukan rahasia lagi bahwa jaringan Wi-Fi publik di kafe dan bandara bukanlah yang paling aman. Namun ternyata Wi-Fi hotel juga berbahaya, ketika terhubung ke jaringan hotel ada potensi terinfeksi dengan spyware DarkHotel. Spyware tersembunyi yang secara khusus mencatat keystroke dan memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan phishing yang ditargetkan.
4. Stuxnet adalah malware paling terkenal dengan serangan yang kompleks dan multifaset yang menonaktifkan sentrifugal pengayaan uranium di Iran, memperlambat program nuklir di negara tersebut selama beberapa tahun. Stuxnet adalah yang paling pertama dibicarakan terkait penggunaan senjata siber terhadap sistem industri.
Pada saat itu, tidak ada yang bisa menandingi Stuxnet untuk kerumitan atau kelihaiannya yang dapat menyebarkan worm secara sembunyi melalui perangkat USB, bahkan menembus komputer yang tidak terhubung ke Internet atau jaringan lokal.
5. Mirai adalah Botnet yang mencul kembali ditengah popularitas Internet of Things (IoT). Perangkat-perangkat yang sebelumnya tidak pernah diperhatikan keamanannya dan belum terpasang antivirus tiba-tiba mulai terinfeksi dalam skala besar. Perangkat ini kemudian melacak perangkat lainnya dari jenis yang sama, dan segera menyebarkan penularan.
Armada zombie ini dibangun di atas sebuah malware yang dinamai Mirai (diterjemahkan dari bahasa Jepang sebagai "masa depan"), yang terus tumbuh penyebarannya sembari menunggu instruksi.
Kemudian pada suatu hari - 21 Oktober 2016 - pemilik botnet raksasa ini memutuskan untuk menguji kemampuannya dengan memerintahkan jutaan perekam video digital, router, kamera IP, dan peralatan "pintar" lainnya membanjiri penyedia layanan DNS Dyn.
Dyn tidak bisa menahan serangan DDoS yang begitu besar. DNS, serta layanannya tidak dapat berjalan. Layanan seperti PayPal, Twitter, Netflix, Spotify, layanan online PlayStation, dan banyak lainnya di Amerika Serikat terkena dampaknya.