ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Smartphone modular, alias bisa dibongkar pasang tentu sudah bukan lagi barang baru. Namun, kehadiran ponsel pintar bongkar pasang tersebut kini akan semakin ramai dengan kehadiran produk casing atau pembungkusnya. Adalah i-Blades, hardcase modular yang dirancang khusus untuk beragam jenis smartphone.
i-Blades tak sekedar menawarkan konsep lepas pasang ala modular, melainkan sisi modular juga diperlihatkan dari fitur yang tertancap pada komponen casing. Komponen casing dibuat dengan model ‘bertingkat’ dengan pilihan pemasangan modul baterai tambahan, dan juga modul memori yang ditawarkan hingga kapasitas 1 TB.
Modul tambahan ini disebut sebagai smartblades, untuk kapasitas memori ditawarkan juga pilihan kapasitas lebih kecil, seperti 64 GB. Pihak i-Blades lewat situsnya i-blades.com menyebut kemampuan baterai smartphone dapat meningkat hingga 2 hingga 10 kali dengan adopsi smartblades.
Fitur-fitur lain yang melekat pada i-Blades mencakup sleek protective case dan built in smart technology, sebab pada bagian dalam casing sudah ditanamkan built in micro prosesor. Uniknya lagi antar modul bisa saling ditukarkan, sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan upgrade. Meski i-Blades terbilang unik, pembuat casing ini menjamin sisi fungsional pada akses port smartphone tidak akan terganggu.
Paket i-Blades ditawarkan mulai dari harga USD 99 untuk beragam pilihan warna case, namun harga akan lebih mahal bila yang Anda pilih adalah casing dengan bahan kulit premium, atau bisa juga Anda pilih bahan poly carbonate yang akan memberi proteksi lebih pada smartphone.
Namun sayangnya, peredaran smartphone modular sendiri belum bisa resmi masuk pasar Indonesia. Meski telah banyak diketahui orang, ponsel bongkar pasang ini akan memberikan kemudahan untuk memilih sendiri piranti yang akan digunakan dalam ponsel.
Hal tersebut seperti tercermin dalam PC rakitan yang ada di pasar Tanah Air, memungkinkannya untuk melakukan upgrade piranti ke dalam spesifikasi yang lebih tinggi atau sebaliknya. Belum diketahui persis sandungan produsen untuk memasukkan produk ini ke pasar Indonesia, banyak kemungkinan yang bisa menjadi alasannya. Meski hal yang pastinya adalah perihal regulasi perangkat.