ArenaLTE.com - Laporan terbaru dari Ericsson Mobility Report edisi Juni 2023, menyebutkan, penyedia layanan komunikasi di seluruh dunia terus berinvestasi pada 5G meskipun terdapat berbagai tantangan geopolitik dan perlambatan ekonomi makro di beberapa pasar.
Di Asia Tenggara dan Oseania, langganan 5G bertumbuh pesat dan diperkirakan akan mencapai
sekitar 430 juta pada akhir tahun 2028. Angka ini menyumbang sebanyak 34 persen dari seluruh langganan seluler. Sementara itu, data traffic seluler per smartphone diperkirakan akan mencapai sekitar 54 GB per bulan pada 2028, dengan laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 24 persen.
Secara total, data traffic seluler diperkirakan tumbuh dari sekitar 13 EB per bulan pada 2022
menjadi 55 EB per bulan pada 2028, dengan CAGR sebesar 27 persen. Implementasi teknologi 5G diharapkan dapat meningkatkan penjualan smartphone, di mana nantinya keuntungan perusahaan operator telekomunikasi akan berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan negara. Walaupun demikian, pasar smartphone di Indonesia masih lesu.
Menurut laporan International Data Corporation (IDC) yang berjudul "Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker", pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal pertama 2023 mencapai 7,9 juta unit, mengalami penurunan sebesar 11,9 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, penetrasi teknologi 5G di Indonesia terus berkembang. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menunjukkan bahwa hingga tahun 2022, cakupan jaringan 5G telah mencapai 49 kabupaten dan kota. Hal ini menunjukkan bukti konkret upaya pemerintah, penyedia layanan komunikasi, dan perusahaan teknologi dan komunikasi seperti Ericsson dalam mengadopsi konektivitas yang canggih.
Ke depannya, pemerintah telah menetapkan target untuk mencapai cakupan jaringan 5G secara nasional pada 2024 sampai 2025, sehingga jaringan internet generasi kelima tersebut dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Secara umum, berdasarkan EMR, langganan 5G kian meningkat di seluruh dunia dan diperkirakan akan mencapai 1,5 miliar pada akhir 2023. Selain itu, data traffic jaringan seluler global juga terus berkembang, di mana penggunaan rata-rata bulanan per smartphone diprediksikan melebihi 20 GB pada akhir 2023.
Laporan ini juga menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan di pasar-pasar 5G terkemuka. Fredrik Jejdling, Executive Vice President dan Head of Networks, Ericsson, mengatakan: "Adopsi teknologi 5G di seluruh dunia yang melampaui satu miliar langganan, membawa pertumbuhan pendapatan positif bagi penyedia layanan komunikasi di pasar-pasar terkemuka 5G. Kami melihat adanya hubungan yang kuat antara peningkatan jumlah langganan 5G dan pendapatan layanan. Selama dua tahun terakhir, pengenalan layanan 5G di dua puluh pasar teratas dunia berhasil meningkatkan pendapatan sebesar tujuh persen. Tren ini menunjukkan nilai 5G terus meningkat dan menguntungkan pengguna serta penyedia layanan."
Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia, mengungkapkan: “Adopsi 5G yang terus berkelanjutan
menunjukkan potensi pasar yang sangat menjanjikan dan peluang besar bagi operator telekomunikasi serta penyedia layanan untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Sebagai pemimpin ICT global, Ericsson berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital
Indonesia dan kami bekerja sama dengan Penyedia Layanan Komunikasi terkemuka guna memastikan tersedianya infrastruktur 5G. Dengan kepemimpinan Ericsson dalam teknologi kelas dunia dan implementasi 5G di seluruh dunia, kami yakin dapat mendukung penuh Penyedia Layanan Komunikasi di Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur 5G dan mempercepat adopsi 5G di tanah air.”
Sekitar 240 penyedia layanan komunikasi di seluruh dunia meluncurkan layanan 5G komersial dan sekitar 35 penyedia layanan telah meluncurkan 5G standalone (SA). Layanan 5G yang paling umum diluncurkan oleh penyedia layanan untuk konsumen adalah enhanced mobile broadband (eMBB), Fixed Wireless Access (FWA), gaming, dan beberapa layanan berbasis AR/VR, seperti pelatihan dan pendidikan.
Laporan EMR juga mengungkapkan bahwa 5G terus mendorong inovasi dalam paket layanan seluler. Saat ini, semakin umum bagi penyedia layanan komunikasi untuk menawarkan paket dengan berbagai layanan hiburan populer seperti televisi, streaming musik, atau platform game
cloud. Saat ini, sekitar 58 persen penyedia layanan 5G melakukan hal ini dalam berbagai format.
Lebih dari 100 penyedia layanan komunikasi yang terdiri dari sekitar 40 persen penyedia layanan FWA, saat ini menawarkan FWA melalui 5G.
FWA tumbuh dengan solid dalam hal: Jumlah penyedia layanan seluler yang menawarkan FWA, Proporsi penyedia layanan seluler yang menawarkan FWA melalui 5G, Proporsi penyedia layanan komunikasi dengan struktur tarif berbasis kecepatan, Jumlah traffic yang dilayani, seiring dengan meningkatnya jumlah koneksi dan volume traffic per koneksi.