Digitalisasi Perusahaan Untuk Tingkatkan Efisiensi

ArenaLTE.com - Seiring dengan tingginya mobilitas yang menuntut orang untuk mencari informasi tentang apa pun di mana pun ia berada, kertas mulai menghilang. Kini segala informasi bisa diperoleh secara digital melalui smartphone, tablet and laptop. Termasuk bagi industri manufaktur yang mulai melakukan digitalisasi perusahaan untuk segala aktifitas mereka.

digitalisasi perusahaan menjadikan dambar desain dan spesifikasi pada kertas telah tergantikan oleh rancangan pada komputer dan tablet. Walaupun sepertinya hal ini merupakan transformasi umum dari proses pengurangan penggunaan kertas atau paperless, kenyataannya adalah perusahaan-perusahaan telah mulai melakukan upaya keras untuk mengurangi biaya dan waktu dalam proses bisnis mereka. Upaya ini kemudian memunculkan inovasi pada keseluruhan manajemen alur produksi, yaitu digitalisasi perusahaan dalam desain dan pengembangan produk.

Junichi Sudo, Managing Director dari QUNIE Corporation, sebuah perusahaan konsultan asal Jepang milik NTT Data Group dalam keterangan resminya menekankan bahwa tingginya tingkat kompleksitas dan diversifikasi arsitektur produk telah membuat industri manufaktur mengubah secara drastis desain dan proses pengembangan produk mereka.

Mereka mulai melakukan digitalisasi perusahaan, dan melalui penggunaan dan memaksimalkan proses digitalisasi ini, mereka dapat memangkas waktu dan biaya pengembangan produk hingga 50%.

IT Perusahaan Lenovo enterprise
“Sebagai contoh adalah industri otomotif. Tidak hanya produsen mobil yang menerapkan konsep digitalisasi perusahaan, perusahaan pemasok komponen pun menjalankan konsep tersebut kepada unsur-unsur pelengkap seperti kualitas berkendara atau analisa akustik kendaraan,” terang Sudo. “Ini sangat memberi pengaruh dalam efisiensi.”

Selain itu, penggunaan digitalisasi perusahaan pun telah secara signifikan memberikan pengaruh terhadap peningkatan kecepatan dalam memperkaya spesifikasi produk sehingga mempunyai nilai saing yang tinggi. Hal ini telah memberikan waktu lebih banyak bagi industri untuk menciptakan inovasi-inovasi lainnya.

“Yang dibutuhkan adalah sebuah sistem yang mengutilisasi informasi “3D+α” atau “4D” untuk melakukan beragam simulasi produktivitas, meliputi jadwal informasi yang berdasarkan biaya dan proses, sumber daya manusia, dan juga informasi non-produk lainnya,” ujar Sudo. “Kita dapat mengurasi secara drastis biaya dan beban kerja dari proses yang sangat rumit, dan mungkin merencanakan spesifikasi produk kompetitif dalam waktu yang sangat singkat.”

Tak pelak lagi bahwa penerapan digitalisasi perusahaan memerlukan transformasi digital, tidak hanya dari industri manufaktur tapi juga perusahaan pemasok komponen karena mereka berada di dalam keseluruhan proses desain. Dengan kata lain, ini merupakan era di mana para pengadopsi konsep digitalisasi menciptakan kesempatan bagi industri lainnya yang terhubung untuk saling mengembangkan produk dan melebarkan bisnis baru.

Leave a Comment