ArenaLTE.com - Situs resmi Telkomsel yang diretas hacker dan saat ini menjadi viral diperbincangkan masyarakat Tanah Air,diindikasikan karena adanya ketidak puasan atas tarif layanan. Hacker yang meretas situs Telkomsel mengeluhkan tentang mahalnya tarif data internet operator itu.
Menanggapi akan tudingan sang hacker yang mengungkapkan tarif Telkomsel terlalu tinggi, pihak perusahaan memberikan keterangan resmi. Menurut Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel, tarif yang mereka tawarkan ke pelanggan merujuk pada komponen biaya jaringan, termasuk untuk kebutuhan akses bandwidth internasional.
Ia pun berterima kasih dan menghargai keluhan masyarakat pengguna soal tarif kuota Internet. Hal ini, menurutnya, telah menunjukkan bahwa produk seluler Telkomsel digunakan oleh masyarakat luas.
* Pratama : Ada Kemungkinan Keterlibatan Orang Dalam Telkomsel
* Situsnya Diretas, Telkomsel Panen Komentar Lucu
"Untuk itu, Telkomsel menawarkan berbagai pilihan paket Internet kepada pelanggan, dengan berbagai pilihan harga. Saat ini, pelanggan Telkomsel mencapai 169 juta pelanggan dimana sekitar 50% diantaranya tercatat sebagai pelanggan 3G/4G," ujarnya.
"Terkait tarif tentunya ini berkaitan dengan kualitas yang ingin kami berikan agar pelanggan dapat menikmati layanan broadband Telkomsel di mana pun mereka berada," papar Adita lebih lanjut. Saat ini layanan Telkomsel hadir di 95% wilayah populasi Indonesia melayani seluruh pelanggan hingga ke pelosok negeri dan bahkan hingga perbatasan. Layanan 4G Telkomsel juga telah hadir di sekitar 500 ibu kota/kabupaten untuk memberikan pelanggan pengalaman internet cepat.
Telkomsel juga telah melaksanakan pembangunan sekitar 25,000 BTS baru sepanjang 2016, yang mana 92% diantaranya merupakan BTS 3G/4G. Total saat ini, Telkomsel memiliki total BTS sekitar 137,000 unit, dengan komposisi BTS 3G/4G sebesar 61%.
"Semua ini tentunya kami tujukan untuk bisa membantu masyarakat memperoleh akses telekomunikasi yang dapat mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia," pungkas Adita.