​5 Dampak Teknologi Artificial Intelligence (AI) Bagi Masyarakat Indonesia dan Asia

artificial-intelligence-AI-Kecerdasan-buatan
ArenaLTE.com - Indonesia telah memasuki era baru Industri 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta masyarakat, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen sebagai hasil dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
 
Dan salah satu teknologi yang cukup memegang peran penting dalam implementasi Industri 4.0 dan inovasi teknologi adalah kecerdasan buatan atau yang disebut Artificial Intelligence (AI). Ada banyak diskusi mengenai potensi dampak Artificial Intelligence (AI) pada masyarakat dan menjadi perdebatan panas di antara pemimpin bisnis, pembuat kebijakan pemerintahan, akademisi, dan ahli industri di Asia.
 
Namun faktanya, di Indonesia, Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu dari lima teknologi utama untuk mendukung agenda nasional “Making Indonesia 4.0” yang menjadi kunci utama untuk bersaing di era Industri 4.0. President Director Microsoft Indonesia Haris Izmee mengatakan, ”Tidak dapat dipungkiri bahwa AI akan menghadirkan serangkaian tantangan sosial baru yang perlu dihadapi secara serius dan hati-hati, khususnya bagi semua organisasi untuk mengembangkan teknologi AI yang tidak melupakan norma dan etika untuk membangun kepercayaan para pelanggan dan stakeholder pada teknologi kecerdasan buatan (AI).”
 
Beberapa pengamat memandang pengembangan AI dengan kewaspadaan, kadang menggambarkan masa depan yang suram dengan banyaknya masyarakat yang akan menjadi pengangguran. Namun, hal-hal tersebut sepatutnya tidak menutupi potensi-potensi besar yang ditawarkan AI bagi masyarakat. Berikut adalah 5 area kunci dimana Microsoft telah melihat pengembangan dan perkembangan yang luar biasa di Asia berkat AI.
 
1. Aksesibilitas
Asia Pasifik saat ini merupakan rumah bagi 690 juta orang dengan disabilitas. AI dapat membantu orang-orang dengan keterbatasan pengelihatan, pendengaran, kognitif, dan mobilitas untuk melakukan pekerjaan harian secara independen, yang akan memberikan kehidupan yang lebih kaya dan produktif serta dapat lebih berpartisipasi dalam masyarakat
 
Di Indonesia, Microsoft telah mengembangkan Rinna, sebuah chatbot berbasis AI yang diposisikan sebagai teman baik pengguna LINE, sebagaimana fungsinya sebagai chatbot sosial dan dibangun menggunakan berbagai konten sosial dari internet.
 
Dalam waktu dekat, teknologi Rinna juga akan dikembangkan untuk membantu pengusaha-pengusaha lokal di Indonesia meningkatkan produktivitas dan interaksi mereka dengan para penggunanya, menyediakan sebuah layanan yang lebih pintar dan pengalaman yang lebih baik.


 
2. Agrikultur
AI dan teknologi analitis dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat mereka secara besar. Di India, Microsoft telah bekerja sama dengan organisasi nirlaba International Crop Research Institute for Semi-Arid Tropics (ICRISAT), untuk mengembangkan sebuah Aplikasi AI untuk Menabur Benih yang mengirimkan arahan-arahan pada para petani mengenai tanggal yang tepat untuk menabur benih tanaman mereka, berdasarkan kondisi cuaca, tanah, dan ukuran lainnya.
 
Solusi tersebut memperkirakan periode optimal untuk masa menabur dengan menggunakan AI yang akan menganalisa data rekam jejak cuaca selama 30 tahun ke belakang dan menghitung kadar hujan dan kelembaban tanah menggunakan data dan model ramalan cuaca yang dengan waktu yang nyata. Selain itu, program tersebut membebaskan setiap petani dari biaya modal, seperti pemasangan sensor di lahan mereka, membuat program ini optimal untuk pasar-pasar mendatang.
 
3. Perubahan Iklim
Salah satu tantangan terbesar pada abad ke-21 ini adalah perubahan iklim, dan bagaimana hal tersebut mengancam kesehatan manusia, infrastruktur, dan sistem alam. Hal terbesar yang menyebabkan perubahan iklim adalah emisi karbon.
 
Salah satu cara yang dilakukan Microsoft untuk mengurangi dampak lingkungan akibat bisnis yaitu dengan memanfaatkan AI untuk mengatur operasi dan infrastruktur pusat-pusat datai. Hasilnya, lebih hemat aliran listrik hingga 93% lebih hemat energi dan hampir 98% lebih sedikit karbon dari pusat data perusahaan tradisional.


 
4. Pendidikan
Kemampuan teknologi AI juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman pendidikan bagi setiap pelajar dan meningkatkan hasil dalam sekolah. Hal ini memungkinkan tenaga pengelola dan pendidik untuk secara dini menangani dan mengarahkan setiap pelajar yang memiliki resiko terbesar dengan program-program dan konseling supaya tidak dikeluarkan dari sekolah. Aplikasi ini telah digunakan dan menunjukkan hasil yang baik oleh lebih dari 10.000 sekolah di Andhra Pradesh, mencakup lebih dari lima juta pelajar di 2017.
 
5. Kesehatan
Terakhir, teknologi AI memiliki potensi untuk membantu penyedia layanan kesehatan dalam tugasnya untuk mengatasi beberapa penyakit yang paling banyak kita temui hari ini, serta meningkatkan kualitas kehidupan bagi masyarakat Asia yang terus bertumbuh.
 
Di India, AI Microsoft berkolaborasi dengan Apollo Hospitals mengembankan pengetahuan dalam bidang kardiologi, kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan model-model pembelajaran mesin terbaru untuk memprediksi resiko penyakit jantung pada pasien dan membantu dokter membuat perencanaan pengobatannya.
 
“Meskipun kita masih pada tahapan awal pengembangannya, ada banyak manfaat yang diberikan AI bagi kehidupan kita. Dengan AI dapat memperkuat kecerdasan manusia, juga meningkatkan kualitas kita sebagai manusia seutuhnya untuk menciptakan hari esok yang lebih baik,” tutup Haris.

Leave a Comment