ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Canalys, sebuah perusahaan riset dan analis pasar teknologi memprediksi bahwa di tahun 2016 ini akan ada lebih dari 1,5 Milyar smartphone yang akan dikapalkan dan disebar ke seluruh pasar di dunia. Meskipun terjadi berberapa guncangan pasar terhadap vendor dan beberapa negara, namun Canalys tetap memprediksi bahwa industri akan tetap tumbuh lebih dari 10% di tahun ini. Canalys juga memberikan estimasi bahwa jumlah pengapalan mobile phone akan berada dibawah 2 miliar unit dengan 77% nya adalah smartphone.
Canalys juga melihat terjadinya perlambatan industri yang cukup menyulitkan bagi para vendor. Pertumbuhan industri melambat, sehingga lingkungan lebih sulit untuk vendor. Pasar vendor untuk wilayah Asia Pasifik pada Q4 2015 secara keseluruhan menyusut setiap tahun untuk pertama kalinya, dengan pengiriman menurun sebesar 2% dengan total 263 juta unit. Di Cina, total pengiriman ponsel mencapai 117 juta unit, dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun dari 3% di Q4 2015. Smartphone sendiri tumbuh 5% setiap tahun dimana vendor seperti Xiaomi dan Huawei merilis perangkat terbarunya. Pertumbuhan pasar smartphone di Asia sebagian besar juga berasal dari India, Indonesia dan Filipina.
Seperti yang dilansir Cellular-news, Ishan Dutt, Canalys Research Analyst di Singapura mengungkapkan bahwa pertumbuhan pada tahun 2016 akan datang dari pengguna baru yang mulai pertama kali menggunakan ponsel pintar di pasar negara berkembang. Negara-negara seperti Pakistan, Bangladesh, Myanmar dan Sri Lanka mendapatkan keuntungan dari vendor yang juga sebagai operator dimana mulai banyak terjadi pergeseran penggunaan layanan dari voice ke layanan data. “Jumlah pengiriman smartphone ke seluruh Asia Pasifik diperkirakan akan menyentuh angka lebih dari 1 miliar di tahun 2019, “ ujarnya.
Pada 2015, pasar smartphone Amerika Utara menyusut sedikit sekitar 0,4% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Canalys memprediksi jumlah pengiriman smartphone akan tumbuh sebesar 4% di tahun 2016 menjadi 182 juta unit. Lain halnya dengan Amerika Latin yang menunjukkan jumlah pengiriman smartphone selama tahun 2015 lalu hanya kurang dari 10% dari jumlah pengiriman secara global, hal ini terjadi akibat fluktuasi mata uang dan melemahnya perekonomian memperlambat pertumbuhan tinggi yang sebelumnya terlihat di kawasan ini.