Meski masyarakat Indonesia sudah terbiasa untuk pesta belanja online saat Harbolnas yang jatuh setiap tanggal 12 Desember, namun beberapa tahun ke belakang banyak juga e-commerce yang mengadopsi Single’s Day sebagai strategi marketing mereka.
Single’s Day awalnya merupakan perayaan untuk para jomblo yang digagas sekelompok mahasiswa Universitas Nanjing, China yang menganut anti hari Valentine.
Namun justru perayaan ini menjadi parade belanja online terbesar di China setelah Alibaba menjadikannya sebagai hari belanja online bagi para lajang di tahun 2009.
Bahkan disebut-sebut perayaan hari jomblo ini memiliki total penjualan melebihi Thanksgiving, Black Friday, dan Cyber Monday di Amerika pada tahun 2015.
Meski animonya tidak sebesar Harbolnas, namun perayaan yang jatuh pada tanggal 11 November ini disambut cukup baik oleh konsumen di Indonesia.
Bagaimana dengan tahun ini? Untuk menjawab seberapa besar antusiasme 11.11, tim iPrice mengumpulkan data dari berbagai sumber dan mendapat temuan menarik sebagai berikut.
Antusiasme 11.11 sudah bergaung sejak akhir Oktober
Kampanye Single’s Day bertepatan pada tanggal 11 November, namun ternyata masyarakat Indonesia sudah mencari promonya dari penghujung bulan Oktober.Hal ini ditandai dengan peningkatan search interest yang berhubungan dengan “11.11” di Google Trends.
Grafik tersebut menunjukkan masyarakat Indonesia mulai melakukan pencarian yang berhubungan dengan promo 11.11 semenjak 25 Oktober.
Pencarian ini kemudian memuncak pada tanggal 1 November, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mengantisipasi berbagai macam promo dan diskon belanja online yang ditawarkan oleh e-commerce kesayangan mereka.
Pengguna Mobile Meningkat pada 11.11
Peningkatan pengguna mobile ke situs jual beli online memang sudah diprediksi sejak tahun ke belakang.Menurut laporan State of eCommerce 2017 yang dilakukan iPrice, Indonesia merupakan pengguna mobile tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 87%.
Dominasi ini juga dialami oleh kesuksesan Single’s Day Alibaba di tahun 2017 lalu. Laporan yang disadur Business Insider menunjukkan sebesar 90% penjualan Single’s Day Alibaba dilakukan via mobile.
Selaras dengan Indonesia, tren pengguna mobile pun semakin meningkat dari tahun ke tahun termasuk saat kampanye 11.11 dirayakan. Di tahun ini, kami memprediksi pengguna mobile akan meningkat hingga 91%.
Hal ini tentu berimplikasi pada penyesuaian metode belanja online yang dialami konsumen, yang juga menuntut pelaku e-commerce untuk berinovasi bagaimana meningkatkan konversi melalui mobile.
Jika diamati, kini banyak pelaku e-commerce yang mengembangkan in-app games (istilah permainan interaktif di dalam aplikasi) untuk meningkatkan engagement konsumen. Sebut saja Lazada Slash It, Goyang Shopee, Tokopedia Shake-Shake, Bukalapak Shake-a-thon, dan lainnya.
Untuk 11.11 ini, para e-commerce semakin kreatif untuk mengembangkan permainan seru yang bisa dilakukan melalui smartphone. Contohnya Lazada dengan program Lazada Wonderland-nya memungkinkan konsumen bermain untuk menemukan promo di toko favorit mereka.
Sedangkan Blibli mengeluarkan permainan bernama Blibli Histeria Jerat Jerit yang mengharuskan konsumen mencari promo di toko terdekat untuk mendapatkan cashback hingga 100%. Elevenia juga turut mengembangkan in-app games bernama SU11T (baca: suit) yang mengajak konsumen untuk bermain suit dengan konsumen lain untuk mendapatkan poin dan hadiah.
Tipe Promo yang Semakin Beragam
Adaptasi perkembangan teknologi turut mendorong kreatifitas jenis promosi yang semakin menarik bagi konsumen. Jika dulu promosi hanya berupa potongan harga, kini promosi menjelma ke berbagai bentuk seperti kuis-kuis di sosial media, cashback, hingga in-app games yang semakin menjamur.Berikut adalah tipe promosi yang dikeluarkan oleh berbagai e-commerce di Indonesia yang berpartisipasi dalam kampanye 11.11 mendatang.
Menariknya, flash sale menjadi jenis promosi yang paling banyak digelontorkan oleh e-commerce yang kami observasi. Sedangkan promosi jaman lawas berupa giveaway sejauh ini belum terlihat secara kasat mata.
Data tersebut menunjukkan adanya perubahan tren promosi belanja online yang dinarasikan oleh e-commerce. Jenis promosi yang dianggap usang telah ditanggalkan dan diganti dengan bentuk yang lebih segar seperti hook menjanjikan uang kembali (cashback) dan promosi yang bersifat interaktif dan fun seperti in-app games dan flash sale.
Apapun bentuk promosinya, usaha yang dilakukan oleh e-commerce Indonesia ini patut diapresiasi. Selain perkembangan ekonomi yang semakin maju, kehadiran e-commerce pun turut menyumbang literasi digital yang semakin meluas yang tentu berdampak positif pada kemajuan bangsa.