ArenaLTE.com - Sepertinya gelombang kehadiran teknolgi 5G di dunia ini tak tertahankan lagi. Sejumlah negara sudah mulai menerapkan dan menggelar layanan berbasis 5G. Menurut catatan, sudah lebih dari 30 negara yang mengadopsi 5G. Baik dalam skala terbatas maupun dalam skala yang lebih luas lagi. Beberapa negara lain, sudah berancang-ancang menerapkan 5G di tahun depan (2020).
Bagaimana dengan Indonesia? Gaungnya memang sudah terdengar sejak tahun lalu. Bahkan hampir semua operator sudah melakukan uji coba dan simulasi. Smartfren, misalnya, melakukan simulasi penerapan 5G pada sektor industry. Sementara Telkomsel, selain di sektor industry, sudah pula melakukan uji coba 5G di ajang Asian Games 2018. Di situ, mereka menggelar mobil yang bergerak tanpa pengemudi. Hanya mengandalkan koneksi 5G.
Mantan Menkominfo Rudiantara, kala masih menjabat, pernah mengatakan, Indonesia diproyeksikan akan memulai gelaran 5G (secara komersial) pada tahun 2020 mendatang. Artinya, tinggal hitungan hari lagi mulai dari sekarang, sebelum masuk ke tahun 2020. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda 5G bakal digelar secara komersial di Indonesia.
Lalu, apakah 5G memang belum diperlukan di sini? Atau sebaliknya? Mohammad Rosidi, , Director ICT Strategy Huawei Indonesia, punya pandangan sendiri soal ini. Menurut dia, justru Indonesia harus sesegera mungkin mengadopsi teknologi paling mutakhir ini. Ini lima alasan yang dikemukakan Rosidi, saat berbincang dengan ArenaLTE, di sela-sela acara Huawei Mediacamp 2019, di Labuan Bajo, NTT, (13/12) lalu:
Sudah dibutuhkan masyarakat: Aktivitas digital masyarakat di Indonesia yang terus membesar dari waktu ke waktu, mengindikasikan bahwa pengguna sudah membutuhkan sesuatu yang lebih lagi. Contohnya, aktivitas transaksi finansial secara digital –bahkan diproyeksikan bernilai US$3-4 miliar pada 2020 nanti. Belum lagi kebiasaan personal, seperti akses konten video, medsos, browsing, dan lain-lain.
Jadi itu semua mengindikasikan, pengguna sudah membutuhkan dan menginginkan experience yang lebih bagus dan lebih dari yang ada sekarang. Di sini kita bicara kecenderungan pengguna yang selalu hunger –selalu lapar—akan kebutuhan akses internet broadband ini. Kalau dikasih sesuatu yang lebih besar, ya pasti dikonsumsi juga. Jadi, ini alasan pertama, kenapa 5G mesti digelar secepatnya di sini.
Kebutuhan Komunitas Digital: Berbicara mengenai komunitas digital, ini mencakup perumahan, yang sekarang ini kebutuhan akan konektivitas internet cepatnya makin meningkat. Bisa dilihat dari bertumbuh suburnya koneksi internet broadband di perumahan. Kebutuhan koneksi internet yang lebih baik dan lebih cepat, bisa dipenuhi dengan 5G, yang punya karakter super speed mencapai 10 Gbps, kemampuan koneksi 1 juta per km2, serta latency yang 1 ms. Tiga komponen ini sekaligus akan menyediakan layanan-layanan baru yang dibutuhkan komunitas digital.
Memacu Pertumbuhan Ekonomi: Menurut hasil analisa yang dikeluarkan ITU (International Telecommunication Union – Lembaga khusus PBB yang bertanggung jawab atas isu-isu yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi), setiap investasi US$1 di bidang ICT, akan menumbuhkan GDP sebesar US$20. Masih menurut ITU, ekonomi digital tumbuh 2.5 kali lipat dibanding pertumbuhan ekonomi global.
Jadi ini selaras dengan visi Indonesia, yang memiliki tagline Industry 4.0, yang mengandalkan pertumbuhan ekonominya dari sektor digital ini. 5G akan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital itu, dengan menciptakan peluang-peluang baru sesuai dengan keunggulan teknologi yang dimilikinya.
Ekosistem Global: Dunia sedang bergerak ke arah 5G. Sudah banyak negara yang yang menggelar 5G, diikuti dengan negara-negara lain yang berencana menggelar 5G di tahun depan. Termasuk negara-negara tetangga Indonesia di ASEAN, seperti Singapura dan Filipina, dan juga Malaysia. Kesemuanya akan membentuk ekosistem 5G secara global.
Artinya pula, secara global ekosistemnya sudah ready. Jaringan 5G sudah siap, begitu pula dengan device 5G. Dua komponen itu sudah sinkronise. Ketika seseorang membeli device 5G, sudah ada jaringan yang mendukung. Begitu sebaliknya, jaringan sudah siap, sudah ada device yang mendukung. Nah, idealnya, Indonesia mengikuti tren global itu.
Pemerataan layanan digital: Visi pemerintah yang ingin memberikan akses internet cepat kepada semua level secara nasional, tentunya akan membawa pemerataan layanan digital ke seluruh Indonesia. Khususnya di kota-kota besar, pemenuhan kebutuhan ICT ini sebaiknya selaras dengan kebutuhan mayor lain, seperti listrik, air, transport, dan sebagainya.
Karena pada dasarnya setiap orang butuh ICT, yang sekarang sudah menjadi kebutuhan primer. Pada kategori big cities tersebut, akan menjadi suatu terobosan penting bahwa penggelaran suatu giga konektivitas, salah satunya 5G ini, akan menjadi suatu keniscayaan.
Dalam gelaran 5G ini, Rosidi memaparkan, para penyedia teknologi, semacam Huawei salah satunya, berperan sebagai pemilik produk dan teknologi (solusi), yang bisa memberikan solusi end to end. Huawei misalnya, kata Rosidi, bisa berperan sebagai partner strategic untuk semua stake holder. Sebab, sebagai pemilik teknologi, Huawei memiliki studi kasus, bench mark, dari negara-negara yang sudah menggelar 5G, yang bisa dipaka sebagai referensi untuk menggelar 5G di Indonesia.
Rosidi mewanti-wanti, dalam gelaran 5G, harus diperhatikan dan dioptimalkan kelebihan dari ketiga komponen utama 5G: Speed, konektivitas dan latency. Sehingga, layanan 5G yang disediakan akan benar-benar memberikan pengalaman 5G sebenarnya (true 5G). Dengan demikian, pengguna memang benar-benar dapat merasakan keunggulan teknologi terbaru ini –bukan sekadar nama saja, 5G tetapi rasa 4G.
5 Alasan Kenapa 5G Harus Ada Di sini

Artikel Menarik Lainnya:
- Telkomsel Hadirkan Layanan Seluler 5G Pertama Di Indonesia
- Gandeng Ericsson, MediaTek Ujicoba Jaringan 5G
- Uji Spectrum 4G/5G Dynamic Spectrum Mediatek - Ericsson Rampung
- Huawei Bangun Aliansi Dengan 18 Produsen, Kembangkan Mobil Berteknologi 5G
- Youtube Menindak Tegas Video Konspirasi Penyebaran Covid-19 Lewat BTS 5G
Leave a Comment
