ArenaLTE.com - Penelitian menunjukkan tim yang lebih beragam memiliki kinerja lebih baik jika dibandingkan dengan tim yang homogen. Namun faktanya hingga hari ini, hanya 11% dari profesional cybersecurity merupakan wanita. Hasil penelitian perbedaan gender tersebut dan ditambah dengan kekurangan keterampilan cybersecurity, menawarkan kesempatan karir yang baik bagi perempuan, serta memberi perusahaan sarana untuk mengisi kesenjangan keterampilan yang saat ini menjangkiti industri.
Kekurangan pekerja dan terampil keamanan cybersecurity yang sudah ada diperkirakan akan semakin buruk, dengan 51% dari 3,5 juta lowongan pekerjaan di cybersecurity diperkirakan tidak terisi pada tahun 2021. Membangun tim yang inklusif gender bisa menjadi solusi dimana perekrutan wanita lebih banyak untuk mengisi bagian-bagian yang kosong. Hal ini juga secara bersamaan akan menciptakan perusahaan dengan kinerja yang lebih baik.
Fortinet baru-baru ini mengadakan webinar yang berjudul “Menyadari Manfaat Keanekaragaman Gender dalam Cybersecurity” untuk mengeksplorasi topik ini. Webinar analitik ini menampilkan dua pemimpin industri yang paling berkualitas, Joyce Brocaglia dan Renee Tarun.
Joyce Brocaglia, adalah CEO dan pendiri Alta Associates, firma pencarian eksekutif terkemuka yang berspesialisasi dalam cybersecurity dan pendiri serta presiden Executive Women's Forum organisasi dengan anggota terbesar untuk wanita dalam Cybersecurity, Risiko TI, & Privasi. Dia memiliki lebih dari tiga dekade pengalaman sebagai penasihat karir dan advokat wanita di bidang TI dan keamanan.
Sedangkan Renee Tarun menjabat sebagai Wakil Presiden Keamanan Informasi di Fortinet. Sebelum bergabung dengan Fortinet, Renee menghabiskan lebih dari 20 tahun dengan Pemerintah AS dan menjabat sebagai Direktur Gugus Tugas Cyber Badan Keamanan Nasional. Saat ini, Renee mengawasi kepatuhan keamanan dan tata kelola, keamanan perusahaan, dan keamanan produk di Fortinet.
Selain pengalaman profesional Renee dan Joyce, diskusi kami juga membahas beberapa temuan dari serangkaian penilaian kesenjangan keterampilan cybersecurity milik Fortinet tentang kesenjangan gender, didukung dengan beberapa penelitian eksternal lainnya. Memanfaatkan temuan-temuan utama dan poin-poin diskusi ini, percakapan berfokus pada mengapa keragaman memberikan keuntungan bisnis dan bagaimana para profesional cybersecurity wanita dapat memajukan karier mereka.
Wanita Di Industri Cyber Security Dibutuhkan Untuk Tingkatkan Kinerja TIM
Artikel Menarik Lainnya:
- Huawei Dorong Penguatan Ekosistem dalam Keamanan, Kedaulatan dan Perlindungan Data
- Jangan Remehkan Serangan Infrastruktur OT Perusahaan
- Di Era Pandemi, Keamanan SD-WAN Bisa Menjadi Prioritas Perusahaan
- Masalah Keamanan WAN dengan SD-WAN Di Sistem Komputer Perusahaan
- 6 Tips Jaga Anak dari Penjahat Siber Ketika Online