Awas! Virus Faketoken Mengincar Pengguna Mobile Banking

ArenaLTE.com - Sebuah malware hasil modifikasi baru dari trojan telah ditemukan, pola penyerangan perangkat lunak jahat ini kini menyerang pengguna mobile banking. Malware yang dikenal dengan nama Faketoken ini, dikabarkan telah berhasil dikembangkan dan mampu untuk mencuri kredensial dari aplikasi ridesharing yang populer digunakan.

Pasar aplikasi mobile terus berkembang, dan menawarkan lebih banyak lagi layanan yang menyimpan data rahasia mengenai keuangan, diantaranya layanan taksi dan aplikasi ridesharing yang memerlukan informasi mengenai kartu perbankan milik pengguna. Terinstal di jutaan perangkat Android di seluruh dunia telah membuat aplikasi ini menjadi sasaran menarik bagi penjahat siber, dengan cara memperluas fungsi malware mobile banking secara signifikan.

Versi baru Faketoken melakukan pelacakan secara aktif terhadap aplikasi dan, ketika pengguna menjalankan aplikasi tertentu, menyamarkannya dengan celah phishing untuk mencuri rincian kartu perbankan milik korban.

Trojan memiliki antarmuka yang identik, dengan skema warna dan logo yang sama, sehingga menciptakan penyamaraninstan dan tak terlihat adanya perbedaaan sama sekali. Namun, berdasarkan hasil penelitian Kaspersky Lab, para penjahat siber menargetkan layanan taksi dan ridesharing internasional paling populer dengan malware ini.

Selain itu, Trojan mencuri semua pesan SMS yang masuk dengan mengarahkan mereka ke server command and control (C&C), yang memungkinkan penjahat siber mendapatkan akses ke kata sandi verifikasi satu kali yang dikirim oleh bank, atau pesan lain yang dikirim oleh layanan taksi dan ridesharing. Adapun modifikasi Faketoken ini bisa memantau panggilan pengguna, merekamnya, dan mengirimkan data ke server C&C.

“Fakta bahwa penjahat siber telah memperluas aktivitas mereka dari aplikasi keuangan ke area lain, termasuk layanan taksi dan ridesharing, berarti pengembang layanan ini mungkin ingin lebih memperhatikan perlindungan pengguna mereka. Industri perbankan sudah terbiasa dengan skema penipuan dan trik, dan respon sebelumnya melibatkan implementasi teknologi keamanan di aplikasi yang secara signifikan mengurangi risiko pencurian data keuangan penting,” jelas Viktor Chebyshev, pakar keamanan di Kaspersky Lab.

Menurutnya, sekarang saatnya untuk layanan lain yang bekerja dengan data keuangan untuk mengikutinya. Versi baru Faketoken kebanyakan menargetkan pengguna di Rusia. Namun, geografi serangan bisa dengan mudah diperluas lagi di masa depan. Kami telah melihat hal itu dengan versi sebelumnya dari Faketoken dan malware perbankan lainnya di masa lalu.

Para ahli juga mendeteksi serangan Faketoken pada aplikasi mobile populer lainnya, seperti aplikasi pemesanan tiket dan hotel, aplikasi untuk pembayaran denda tilang, Android Pay dan Google Play Market.

"Masalah keamanan di Android terus muncul secara reguler, meski Google berusaha keras meningkatkan keamanannya ke level yang lebih baik. Pengembang juga terus meluncurkan versi terbaru dan lebih aman, namunpengadopsian dari versi aman tersebut masih tertinggal jauh," tambah Sylvia Ng, General Manager - SEA, Kaspersky Lab.

Leave a Comment