ArenaLTE.com - Salah satu dampak dari pandemi yang masih belum diketahui kapan berakhirnya, adalah munculnya gangguan psikologi bagi masyarakat. Guna memudahkan masyarakat dalam mengatasi rasa cemas dan ketidaknyamanan di tengah pandemi ini, Halodoc menghadirkan kanal khusus layanan Kesehatan Jiwa. Lewat layanan ini, masyarakat bisa berkonsultasi dengan lebih dari 500 psikolog dan psikiater teregistrasi. Inovasi ini sekaligus menjadi upaya untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018, prevalensi gangguan mental emosional penduduk berusia di atas 15 tahun naik menjadi 9.8% dibandingkan tahun 2013 pada angka 6%. Dalam riset yang sama, hasil wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI) juga memperlihatkan prevalensi depresi pada penduduk di atas umur 15 tahun dimana hanya 9% dari lebih dari 12 juta penderita depresi, yang menjalani pengobatan medis/ minum obat.
VP Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang mengatakan “Masih adanya stigma negatif di masyarakat terhadap penyakit gangguan mental menjadi salah satu tantangan bagi mereka yang mengalami indikasi penyakit tersebut, terutama dalam hal akses untuk mendapatkan bantuan penanganan psikologi. Kini, melalui layanan telemedicine yang dapat secara mudah diakses melalui smartphone diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dan langkah penanganan pertama, terlebih di tengah pandemi ini.”
Sebelumnya, layanan psikologi klinis dan kedokteran jiwa sudah tersedia di layanan Chat with Doctor di Halodoc. Namun, guna memaksimalkan layanan tersebut di tengah pandemi ini, Halodoc menghadirkan kanal khusus terkait Kesehatan Jiwa. Pengguna yang ingin berkonsultasi bisa langsung membuka layanan Kesehatan Jiwa di halaman awal Halodoc dan memilih bidang Psikologi Klinis atau Kedokteran Jiwa yang dibutuhkan. Selanjutnya, pengguna bisa langsung berkonsultasi dengan psikolog/ psikiater yang dipilih.
Setelah lebih dari dua minggu diluncurkan, kanal khusus Kesehatan Jiwa Halodoc mengalami peningkatan jumlah akses pengguna hingga 400%. Keluhan yang paling banyak dikonsultasikan diantaranya keluhan seputar depresi, kecemasan (anxiety), dan stress.
Lebih lanjut, Felicia menekankan bahwa di tengah pandemi saat ini, statistik kesehatan mental berpotensi mengalami kenaikan. Sehingga langkah pencegahan dini menjadi prioritas dan sangat diperlukan oleh masyarakat.
“Di masa pandemi, masyarakat harus lebih bertanggung jawab dalam memilah informasi. Berita-berita yang belum diketahui kebenarannya dapat menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan jiwa. Untuk itu, masyarakat perlu mencari informasi dari sumber-sumber yang resmi dan terpercaya sesuai rekomendasi pemerintah. Apabila mengalami kecemasan berlebihan, disarankan untuk segera berkonsultasi ke profesional yang bisa diakses melalui layanan telemedicine Halodoc agar kesehatan jiwa senantiasa terjaga. Ini juga sejalan dengan imbauan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disampaikan melalui berbagai kesempatan.”
Selain mengoptimalkan akses telekonsultasi, Halodoc juga terus mengedukasi pengguna lewat artikel edukasi kesehatan mental agar pengguna semakin mudah membaca tanda-tanda yang dialami dirinya sendiri maupun kerabat terdekatnya.
Aplikasi Kesehatan HaloDoc Bukan Kanal Baru Kesehatan Jiwa
Artikel Menarik Lainnya:
- Halodoc Luncurkan Aplikasi “Bidanku”, Tingkatkan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak
- Halodoc dan Gojek Resmikan Pos Pelayanan Vaksinasi COVID-19 Drive Thru Bersama PemKab Bogor
- Sambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, HaloDoc Gratiskan Fitur Konsultasi
- Lewat Aplikasi HaloDoc, Masyarakat Bisa Buat Janji Rapid Test dan Tes PCR COVID-19
- Halodoc dan Gojek Sediakan Rapid Test COVID-19 Drive Thru Gratis, Ini Caranya!