SingTel: Operator Satelit Masih Menjadi Incaran Serangan Cyber

ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Serangan cyber terus mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun, pasalnya para hacker kian kreatif dan mampu melancarkan serangan dengan lebih berani, termasuk diantaranya pada konektvitas data broadband. Lim Kian Soon, head of satellite Singtel belum lama ini memberi peringatkan bahwa para operator satelit untuk mengambil proteksi keamanan secara serius dan mengambil langkah-langkah guna melindungi diri dan pelanggan mereka dari serangan cyber.

Pernyataan Lim Kian Soon, seperti dikutip dari Telecomasia.net (1/6/2016), menurut Lim, dalam beberapa tahun belakangan headline pemberitaan semakin penuh dengan berita seputar perusahaan yang terkena hacked atau mengalami serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Serangan DDoS adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang (baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi zombie) untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.

Dan analisa banyak dari para hacker melakukan serangan secara profesional, terorganisir dan baik yang didanai oleh negara atau sindikat kejahatan, dan mereka memiliki tujuan yang sangat spesifik bahwa mereka bersedia untuk mencapai melalui tujuan jangka panjang.

Perusahaan satelit tentu saja tidak asing dengan ancaman keamanan, apakah karena mereka perusahaan nasionalis atau karena mereka berurusan dengan infrastruktur penting bagi pemerintah, militer, penerbangan dan maritim. Dan itu semua menjadi magnet penting masuknya hacker atau teroris digitial. “Tetapi data menciptakan vektor baru pada serangan, termasuk internet, jaringan perusahaan, aplikasi, pengguna dan jaringan pemasok,” kata Lim.

Target serangan potensial bagi operator satelit termasuk pada atomic clocks pada sistem GPS (Global Positioning System), sistem pemerima satelit di permukaan, sinyal jamming, integritas perangkat Satcom (Satelite Communication), satelit navigasi, komputer on-board, sampai melemahkan enkripsi pada mobilitas BYOD (Bring Your Own Device). Operator satelit menghadapi tantangan yang sama dalam mengamankan jaringan data, terutama untuk daerah-daerah tertentu seperti satelit maritime.

Lim mengatakan bahwa pemain satelit memiliki pilihan untuk manajemen keamanan, diantaranya secara outsourcing. Ia mencontohkan Divisi Satelit Singtel menggunakan jasa dari Trustwave serta kemitraan dengan perusahaan seperti Akamai, FireEye, Palo Alto dan Checkpoint.

Leave a Comment