Bagi Smartfren, perubahan ini jelas membawa tantangan tersendiri. Karena, betapapun label CDMA sangat melekat pada operator ini. Mengubahnya menjadi operator berbasis GSM tentu butuh upaya besar. Apalagi bila hendak menjadi operator 4G terdepan di Tanah Air. Tapi upaya itu nampak pada pembangunan infrastruktur dan teknologi yang dilakukan mereka.
Dari aspek teknologi, Smartfren menggabungkan teknologi FDD (Frequency Division Duplex) yang berjalan di frekuensi 850 MHz dan teknologi TDD (Time Division Duplex) di frekuensi 2300 MHz. Teknologi FDD memberikan jangkauan 4G LTE Advance Smartfren menjadi lebih luas. Sementara TDD menghasilkan kapasitas download/akses internet menjadi sangat cepat. Penggabungan dua teknologi 4G LTE ini menjadikan Smartfren sebagai operator 4G LTE Advanced pertama di dunia yang menggabungkan FDD dan TDD secara bersamaan.
Dari aspek coverage sendiri, jaringan 4G LTE Advance Smartfren sudah menjangkau hingga lebih dari 200 kota di seluruh Indonesia. Ini membuat Smartfren menjadi operator yang memiliki layanan 4G LTE paling luas dan paling siap di Indonesia. Apalagi, kini simcard (4G) Smartfren, tak lagi hanya bisa dipasang di smartphone tertentu, tetapi sudah kompatibel dengan semua smartphone 4G yang beredar di Indonesia. Untuk memperkuat itu, Smartfren juga merilis kartu perdana 4G GSM dan kartu perdana Smartfren 4G GSM+.
Tetapi, benarkah jaringan 4G LTE Advance Smartfren sudah benar-benar siap melayani kebutuhan pengguna? Untuk itu, ArenaLTE.com mencoba melakukan uji coba jaringan dan kekuatan sinyal 4G LTE Advance Smartfren. Kali ini, uji coba dilakukan di wilayah Jawa Barat.
Ada 10 kota di Jawa Barat yang akan disinggahi team ArenaLTE. Selain melakukan uji kekuatan sinyal, team juga akan secara acak memilih sejumlah warga sekitar untuk ikut berpartisipasi, dengan cara mengganti simcard dari smartphone 4G mereka dengan simcard 4G GSM Smartfren.
Dalam drive tes Jaringan Smartfren 4G LTE Advance ini, team menggunakan smartphone 4G Android dan Modem MiFi M5 Smartfren. Uji jaringan dilakukan dengan aplikasi nPerf dan Speedtest.net, yang bisa menunjukkan kualitas dan kekuatan sinyal sepanjang jalur pengujian.
Bogor
Kota yang berjuluk Kota Hujan ini menjadi titik awal rangkaian uji jaringan 4G LTE Advance Smartfren. Titik pengujian dilakukan di sekitar Tugu Kujang, yang notabene menjadi gerbang utama untuk masuk ke Kota Bogor. Di spot ini terbilang cukup ramai, karena dekat dengan area perhotelan, pusat perbelanjaan, terminal dan pasar. Juga berdampingan dengan Kebun Raya Bogor, yang kerap dijadikan tempat berolahraga bagi warga Bogor.Team melakukan uji coba dengan menggunakan smartphone 4G Android. Dari beberapa kali pengujian, didapat angka rata-rata kecepatan download mencapai 25-30 Mbps. Ini angka yang sangat bagus. Implementasinya pada aplikasi video streaming, dapat menonton film yang lagi jadi box office dengan sangat lancar, tanpa buffering. Untuk kecepatan upload sendiri mencapai 5-7 Mbps. Ini ditunjukkan dengan test meng-upload file berukuran 4.5 Mb, hanya perlu waktu di bawah 10 detik saja.
Sekarang, giliran mengajak warga sekitar berpartisipasi. Team menemui dua gadis yang sedang bersantai di jogging track sepanjang Kebun Raya Bogor. Namanya Husna dan Yulia, mereka berdua baru lulus SMA tahun ini, dan baru mau mulai kuliah. Kebetulan keduanya sudah memiliki smartphone 4G, tetapi masih memakai simcard dari operator lain. Kepada mereka, diberikan simcard 4G GSM Smartfren untuk dipasangkan di smartphonenya, lantas dipersilahkan melakukan aktivitas koneksi internet sesuka mereka.
Sekitar 10 menit keduanya mencoba mengakses internet, browsing ke berbagai situs, mencoba Youtube, dan tak lupa mengakses media sosial. Setelah selesai, mereka mengungkapkan kepuasannya dengan performa jaringan 4G LTE Smartfren. “Bagus banget,” kata Yulia, yang agak lebih berani ketimbang Husna yang malu-malu. Okeh, dua jempol untuk 4G LTE Advance Smartfren di Kota Hujan.
Cianjur
Perjalanan menjelajah Jawa Barat ini mengambil rute jalur Puncak. Jalur yang biasanya sangat padat oleh para pelancong pada akhir pekan. Tujuannya adalah Kota Cianjur. Untuk mengejar waktu mencapai kota terakhir di Sumedang, pada etape pertama ini, Team memilih tak singgah di kawasan Puncak.Tetapi uji coba tetap dilakukan, sambil berkendara. Uji coba dilakukan dengan mengakses Youtube, dan menonton tayangan film. Hasilnya memuaskan, relative tak ada buffering yang mengganggu kenyamanan menonton film. Hanya sempat terjadi satu dua kali buffering di beberapa titik, namun hanya sebentar.
Tiba di kota berjuluk Kota Tauco ini, Team merapat di sekitaran alun-alun kota. Sengaja dipilih di sini dengan asumsi, alun-alun adalah salah satu pusat keramaian kota. Seperti biasa, uji coba dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengukur kekuatan sinyal. Hasilnya, angka yang didapat bervariasi. Titik terendah untuk kecepatan download adalah 9.72 Mbps, dengan angka tertinggi mencapai 20.23 Mbps. Sementara angka kecepatan upload rata-rata mencapai 4.27 Mbps.
Di alun-alun ini juga, Team menjumpai pasangan muda-mudi, Roman dan Nikita Widya, yang sedang bersantai. Kepada mereka ditanyakan, apakah sudah menggunakan smartphone 4G, dan kebetulan keduanya menjawab sudah. Tapi, simcard yang terselip di smartphone mereka bukan dari Smartfren. Karena itu, Team meminta kesediaan Roman dan Nikita untuk mengganti dengan simcard 4G GSM Smartfren. Dan setelah itu, dipersilahkan berselancar di internet sesuka hati.
Setelah puas menguji coba, keduanya keduanya mengungkapkan dua hal. Pertama, mereka baru tahu ternyata simcard Smartfren bisa dipakai di smartphone 4G apa saja.Kedua, ternyata jaringan 4G LTE Smartfren oke banget. Asyik diajak berselancar internet, tanpa harus kesel karena jaringan lemot. Okeh, jempol lagi buat 4G LTE Advance Smartfren di Kota Tauco.