ArenaLTE.com - Sebuah Trojan mobile banking kini telah dimodifikasi menjadi Trojan Svpeng yang bersembunyi di jaringan iklan Google Adsense. Trojan Svpeng pertama kali terdeteksi pada perangkat Android di sekitar 318.000 perangkat pengguna, dengan tingkat infeksi tertinggi sebanyak 37.000 korban dalam satu hari. Para penyerang, yang berniat mencuri informasi dari kartu bank dan data pribadi seperti kontak dan riwayat panggilan, mengeksploitasi bug di Google Chrome untuk Android.

Kasus pertama dari serangan Trojan Svpeng yang menggunakan bug di Chrome untuk Android diketahui terjadi pada pertengahan Juli pada website berita Rusia. Selama serangan itu, Trojan secara diam-diam mengunduh dirinya sendiri ke perangkat Android milik pengunjung website.

Dalam mengungkap proses serangan, para peneliti keamanan anti virus Kaspersky Lab menemukan bahwa serangan dimulai dengan sebuah iklan yang terinfeksi dan ditempatkan pada Google AdSense. Iklan tersebut ditampilkan secara "normal" pada halaman Web yang tidak terinfeksi, dengan Trojan hanya akan terunduh ketika pengguna mengakses halaman tersebut melalui browser Chrome di perangkat Android.
 

Baca :
Duh, Trojan Guide for Pokemon Go Infeksi Perangkat Android Indonesia
Penjahat Cyber Raup Pendapatan Hingga Rp650 Juta Per Hari dari Jenis Trojan Baru Ini


Trojan Svpeng menyamarkan dirinya sebagai update browser yang penting atau aplikasi populer, untuk meyakinkan pengguna agar menyetujui instalasi. Setelah malware diluncurkan, selanjutnya dia akan menghilang dari daftar aplikasi yang diinstal dan meminta pengguna untuk memberikan hak perangkat admin. Hal ini membuat malware sulit untuk dideteksi.

Ternyata para penyerang telah menemukan cara untuk melewati beberapa fitur keamanan kunci dari Google Chrome untuk Android. Biasanya, ketika sebuah file APK di unduh pada perangkat mobile melalui link web eksternal, browser akan menampilkan peringatan bahwa ada benda yang berpotensi membahayakan sedang diunduh. Dalam hal ini, penyerang menemukan celah keamanan yang memungkinkan file APK untuk diunduh tanpa memberitahu pengguna.

Ketika menemukan bug tersebut, Kaspersky Lab segera melaporkan masalah ini ke Google. Patch untuk bug ini akan segera diluncurkan pada pembaruan terbaru Google Chrome untuk Android. Setelah Google memperbaiki bug tersebut, barulah para ahli Kaspersky Lab dapat mengungkapkan rincian lengkap tentang serangan itu.

"Kasus Svpeng menegaskan, sekali lagi, pentingnya kerjasama antar perusahaan. Kami berbagi tujuan yang sama yaitu untuk melindungi pengguna dari serangan cyber, dan sangat penting agar kita bekerja sama untuk mencapai hal ini. Kami merasa senang dapat membantu membuat ekosistem Android yang lebih aman, dan ingin berterima kasih kepada Google untuk respon yang cepat terhadap laporan kami. Kami juga mendesak pengguna untuk menghindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya dan berhati-hati ketika merujuk kepada permintaan ijin untuk hak akses apa yang diminta untuk diberikan dan mengapa," ungkap Nikita Buchka, Analis Malware di Kaspersky Lab.

Kaspersky Lab menyarankan pengguna untuk meng-upgrade Chrome untuk browser Android ke versi terbaru, menginstal solusi keamanan yang efektif dan untuk waspada terhadap alat-alat serta teknik yang digunakan oleh pembuat malware untuk mengelabui mereka sehingga menginstal perangkat lunak berbahaya dan menyetujui hak akses perangkat dari jauh.

Trojan Svpeng dirancang untuk mencuri informasi dari kartu bank. Hal ini juga mengumpulkan riwayat panggilan, pesan teks dan multimedia, penanda browser dan kontak. Svpeng terutama menyerang negara-negara berbahasa Rusia, namun memiliki potensi untuk menyebar secara global. Karena sifat khusus dari distribusi malware, jutaan halaman web secara global beresiko, dengan banyak dari mereka menggunakan AdSense untuk menampilkan iklan.