ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Era konektivitas 4G LTE yang saat ini ramai digadangkan produsen, ternyata tidak membantu pertumbuhan bisnis BlackBerry semakin maju. Sehingga hal tersebut memaksa Jhon Chen, Chief Executive Officer BlackBerry untuk memberikan keputusan terakhir di September ini, menentukan nasib perusahaan apakah akan di teruskan atau dihentikan. Namun, diseling waktu tersebut perusahaan mengungkapkan akan menghadirkan pengganti BlackBerry Priv untuk segmen menengah.

“Saat ini, saya memang masih fokus pada bisnis hardware atau perangkat hingga September. Tetapi aku juga seorang yang realistis, saya tidak akan tinggal dalam bisnis ini jika harus dan terus kehilangan uang," jelas Jhon Chen seperti dikutip dari Reuters.

BlackBerry sebelumnya memang diakui menjadi pelopor pertumbuhan smartphone di seluruh dunia, namun kejayaannya di masa lalu tak bisa dibawa perusahaan bertahan lama. Perusahaan mengungkapkan bahwa akan mulai fokus pada pengembangan perangkat lunak, serta layanan meski hal ini pun ternyata tidak membantu perkembangan tersebut. Sebaliknya, saham perusahaan semakin turun merosot jauh, dan harapan itu kini diserahkan pada peredaran BlackBerry Priv.

Sistem operasi Android menjadi senjata jualan utama perusahaan saat ini, pangsa pasar OS tersebut yang dianggap besar diharapkan bisa membantu perusahaan kembali berjaya. BlackBerry Priv adalah salah satu harapan perusahaan untuk membuktikan hal tersebut, karena perangkat ini menjadi senjata utama BlackBerry yang berkiblat dengan mengarah pada pasar robot hijau tersebut.

blackberry priv

Namun sayangnya, BlackBerry Priv yang membawa sistem operasi Android sepertinya hanya harapan kecil, karena pangsa pasar yang disasar perusahaan adalah segmen pengguna kelas atas. Hal inilah yang membuat harapan tipis itu terekam pasar, karena pasar Android sepertinya lebih ramai di segmen menengah. Namun demikian, bukan BlackBerry jika tidak mencari jalan keluar lain.

Menunggu datang September dan pengambilan keputusan tersebut, rupanya dimanfaatkan BlackBerry dengan mempersiapkan perangkat sejenis Priv. Namun yang lebih ramah terhadap kantong. Namun, hal ini tidak menutup rencana pada September nanti, perusahaan akan tetap mengubah kiblat untuk beralih bisnis yang menargetkan klien dari segmen perusahaan atau fokus pada software.

Belum diketahui apa nama perangkat pengganti BlackBerry Priv di segmen menengah, namun sumber informasi menyebutkan bahwa perusahaan akan menghadirkan perangkat di sekitaran harga USD300 atau sekira IDR3,9 jutaan. Harga yang mungkin diperkirakan bisa melariskan perangkat di pasar segmen menengah, karena perusahaan menargetkan harus menjual tiga juta perangkat untuk mencapai titik aman perusahaan dan mendapatkan profit.

Perusahaan asal Kanada ini mengakui, pendapatan yang masuk pada kuartal ini adalah sebanyak 600 ribu perangkat. Padahal Chen berharap sebelumnya bahwa memerlukan sebanyak lima juta unit untuk mencapai tujuan aman perusahaan.