ArenaLTE.com - Samsung bisa dibilang kurang beruntung dalam penjualan smartphone Galaxy Note 7. Kejadian baterai meledak yang kerap menimpa pengguna, hingga timbul larangan dibawa ke dalam pesawat membuat perusahaan mengalami kerugian yang tak sedikit.

 

Beberapa informasi menyebutkan bahwa perusahaan terpaksa harus menarik semua unit Galaxy Note 7 yang dianggap telah gagal tersebut. Penarikkan besar-besaran produk tersebut, membuat perusahaan asal Korea Selatan ini ‘dicibir’ karena gagal dalam produk premium.

 

Pun demikian, bukan berarti perusahaan tinggal diam dan berhenti memproduksi smartphone flagship terbaru. Dalam acara resminya yang digelar di Jakarta, perusahaan kini memboyong penerus terbaru produk premium Galaxy S8 dan S8+ dengan teknologi baru.

 

Kurang baiknya produksi ponsel yang memiliki kelemahan pada baterai, sehingga mengakibat ponsel meledak dan tidak berhasil di pasaran membuat perusahaan kini belajar banyak dan harus memperbaiki hal tyersebut.

 

Salah satu yang kini diperbaiki Samsung dan lebih fokus untuk tidak mengulangi kesalahan pada Galaxy Note 7 terdahulu, perusahaan asal Korea Selatan ini memperbaiki dengan teknologi terbaru yang dijaga ketat pengawasannya.

 

“Kita sebenarnya belajar banyak sekali dari Note 7, keamanan produk kini menjadi prioritas kita, dulu, sekarang dan yang akan datang. Salah satunya adalah meningkatkan proses peningkatan pengecekkan baterai, dan ini kita launch pada Januari lalu dan cara ini juga kita terapkan menjadi standar baru dan ketat untuk semua produk Samsung,” jelas So DJien.
 

Teknologi Baterai Baru


So Djien menjelaskan bahwa dalam pendebutan setiap produk terbaru nantinya, akan ada poin pengecekan khusus untuk menghindari kesalahan yang akan terjadi. Peningkatan proses dan pembuatan baterai ini diungkapkannya lebih ditingkatkan.


Lanjutnya menjelaskan, dalam proses dan pembuatan itu akan ada identifikasi kemungkinan-kemungkinan dari issue yang mungkin akan timbul dari baterai atau peralatan lain yang akan timbul. Di sana (proses pembuatan) bisa melakukan langkah-langkah preventif untuk memastika langkah, apabila nanti akan terjadi kesalahan.

 

“Salah satu yang kita gunakan sekarang adalah teknologi terbaru untuk baterai dengan algoritma khusus, sehingga bisa mengatur suhu dan arus listrik ke dalam pengisian baterai. Ini adalah salah satu bentuk pengamanan yang kita lakukan pada Galaxy S8 & S8+,” jelasnya.
 

Dalam pelirisannya di Jakarta, perusahaan menjelaskan bahwa Samsung Galaxy S8 dibanderol dengan harga IDR10,5 juta. Sedangkan untuk seri Galaxy S8+ dibanderol dengan harga IDR12 juta.