Menurut Jess Li, Vice President of Global Marketing and Research ZTE USA dalam kesempatan presentasinya (20/10/2016), teknologi 5G akan mengantar ke era yang sama sekali baru di bidang mobile broadband. “Cakupan yang lebih luas, dan latency yang jauh lebih rendah. Bandwidth ultra-tinggi tidak hanya akan meningkatkan pengalaman pengguna dalam arti tradisional, tetapi juga membuka peluang bisnis yang lebih dalam di bidang transportasi, hiburan, dan IoT (Internet of Things).”
Di sisi lain, teknologi Big Video akan mengubah hiburan TV konvensional hari ini ke platform gaya hidup di segala bidang yang lebih canggih. Selain itu, dengan mengintegrasikan resolusi ultra-tinggi, integrasi pengiriman konten melalui mobile dan fixed line, analisis data besar (big data), manajemen rumah dan fasilitasnya, demikian pula dengan munculnya AR dan VR, Big Video akan berkembang menjadi sebuah platform yang dapat membantu dalam pembuatan dan pelaksanaan proyek serta penciptaan model bisnis yang baru.Berkenaan dengan topik IoT (Internet of Things), ini memegang peranan kunci dalam memberikan kekuatan maksimal internet bagi bidang transportasi, pertanian, medis, rumah, dan segala sesuatu yang lain dalam hidup kita. Baik bergabung dengan yang lain, atau berdiri sendiri, teknologi IoT memicu perkembangan ekosistem yang membentang di banyak industri, seperti sensor, power dan kontrol, serta analisis data.
Solusi ZTE akan dapat mengatasi tantangan umum untuk jaringan yang sangat kompleks, seperti latency dan bandwidth, fleksibilitas dan keandalan, efisiensi dan on-demand. Tidak hanya teknologi, tetapi arsitekturnya juga akan memerlukan perbaikan, dengan menggunakan jaringan akses optik, transport network, VNF dan SDN.Namun untuk menikmati layanan 5G ini, kita terpaksa harus menunggu. Lantaran saat ini gelaran 4G baru dimulai. Menurut Jess Li, teknologi 5G ini kemungkinan baru bisa benar-benar terimplementasi di 2020. Jadi, harap sabar ya.