ArenaLTE.com - Operator Smartfren masuk dalam jajaran 14 operator di Asia Pasifik, yang bergabung dengan GSMA APAC IoT Partnership program. Smartfren menyusul 500 partner lain, yang terdiri dari operator, konsultan, pengembang, pabrikan, system integrator dan lain-lain, di kawasan Asia Pasifik yang sudah bergabung duluan.
 
Lembaga GSMA, melalui rilisnya mengatakan, sangat senang dengan bergabungnya Smartfren dan 13 operator lain dalam program IoT ini. GSMA menyebutkan, melalui program ini mereka akan mendukung pengembangan IoT (internet of things), dengan menciptakan dan memfasilitasi kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar komunitas IoT di kawasan Aspac.  
 
 Fokus utama program ini adalah mendukung laboratorium IoT, yang mana saat ini sedang dipersiapkan oleh operator telekomunikasi di kawasan Aspac. Laboratorium ini akan mendorong pengembangan produk dan layanan baru IoT. Keberadaan laboratorium IoT ini merupakan kebutuhan penting untuk pengembangan bersama terkait case baru, layanan dan aplikasi dan memungkinkan inovasi IoT bisa diterapkan secara efektif. Untuk itu, semua operator yang tergabung dalam program ini sudah menandatangani MoU (memorandum of understanding), untuk memastikan koordinasi dan output dari laboratorium tersebut sesuai dengan standar IoT, baik secara regional maupun global.
 
Laboratorium tersebut bisa digunakan oleh para partner dan pengguna di Australia, Bangladesh, Cambodia, Indonesia, Malaysia, Nepal, Singapore, Sri Lanka and Thailand. Sebagai tambahan untuk memantapkan dan memperluas Lab IoT baru, operator peserta program juga berkomitmen mengembangkan inisiatif baru dan berbagi pengalaman terbaik, untuk mempercepat penerapan inovasi IoT yang akan memperbaiki kehidupan 3 miliar lebih orang di kawasan Asia Pasifik.
 
Sebagai pasar IoT terbesar di dunia, kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan memiliki 11 miliar koneksi, dan memunculkan potensi pendapatan sebesar US$386 miliar pada 2025 mendatang. Angka itu berdasarkan dari analisa GSMA Intelligence.
 
Smartfren sendiri mengaku senang bisa menjadi bagian dari program percepatan IoT di Asia Pasifik ini. “Hal ini sesuai dengan apa yang ingin dilakukan Smartfren. Yakni, menyediakan dan mengedukasi masyarakat dalam pemanfaatan keunggulan teknologi 4G LTE,” ujar Shurish Subbramaniam, CTO Smartfren Telecom. Dengan kerjasama ini, lanjut Surish, Smartfren yakin dapat segera memperkenalkan IoT dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.