ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Terkait kunci enkripsi data, nyatanya tak hanya Apple yang menjadi incaran Biro Investigasi Federal (FBI). Ternyata aplikasi messenger WhatsApp juga tengah menghadapi masalah yang serupa. Belum lama ini departemen kehakiman AS dilaporkan tengah membahas bagaimana caranya agar mereka dapat memiliki akses untuk melewati sistem enkripsi WhatsApp.

Akses tersebut akan digunakan untuk menyelidiki suatu kasus tertentu dan pihak pengadilan juga dilaporkan telah menyetujui investigasi melalui aplikasi messenger tersebut. Masalahnya, WhatsApp hingga kini masih menutup sistem enkripsinya tersebut. Pihak WhatsApp pun masih belum mau berkomentar mengenai hal ini.

Membuka "pintu" enkripsi WhatsApp sama saja dengan mengijinkan FBI untuk masuk dan menggeledah rumah Anda sembarangan. Tentunya, privasi adalah isu utama dalam kasus ini. Itulah mengapa beberapa pengamat justru menganggap kasus ini lebih perlu perhatian ketimbang kasus perseteruan Apple dan FBI, mengingat WhatsApp merupakan aplikasi yang digunakan tidak hanya oleh masyarakat AS.

Untuk keperluan investigasi, pada dasarnya bisa saja WhatsApp membuka enkripsinya. Namun tentunya mereka butuh alasan yang jelas dan kuat. Sementara untuk kasus kali ini, baik pihak FBI maupun departemen hukum AS tidak menjelaskan secara rinci kasus apa yang sedang ditanganinya.

whatsApp Gratis

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi messengger paling populer di dunia. Aplikasi yang kini telah berada di bawah naungan Facebook tersebut terus mengalami pertumbuhan pengguna. Dari segi keamanan, sistem enkripsi WhatsApp emungkinkan pesan ataupun panggilan telepon tidak bisa disadap oleh pihak lain.

Permasalahan semacam ini sebenarnya bukan yang pertama kali dialami WhatsApp. Bulan lalu WhatsApp sempat berurusan dengan pihak berwajib di Brazil yang meminta akses ke salah satu akun kepunyaan terduga bandar narkoba. "WhatsApp tidak bisa memberikan informasi yang kami tidak miliki," respons WhatsApp menanggapi permintaan pihak berwajib di Brazil ketika itu. Sayang, tindakan ini malah berujung pahit. Salah satu petinggi Facebook di Brasil harus rela digelandang pihak berwajib karena dianggap menyembunyikan informasi kejahatan.