Samsung Galaxy J2 Pro membidik market di India dengan banderol sekitar 9890 rupee atau setara IDR 1.928.550 (kurs 950). Samsung Galaxy J3 Pro merupakan varian paling mutakhir dari Galaxy J2 2016 yang sudah menyisipkan RAM lebih besar 2GB dan memori internal 16GB. Buat internetan lebih ngebut, Samsung Galaxy J2 Pro memiliki dual slot SIM card yang mendukung kapabilitas 4G LTE Cat 4 (150/50 Mbps).
Untuk pasar India, smartphone ini dibenami dengan fitur spesial seperti Turbo Speed Technology (TST) dan Smart Glow. Teknologi Smart Glow menghadirkan LED ring di sekitar kamera utama yang bisa dikustomisasi untuk notifikasi. Sementara TST memungkinkan aplikasi terbuka 40 persen lebih cepat saat dikomparasi dengan perangkat yang memiliki RAM dua kali lebih besar sekalipun. Galaxy J2 Pro juga menanamkan beberapa fitur khusus seperti S bike mode dan Ultra Data Saving mode.
Di sektor layar, handset ini mengedepankan display Super AMOLED dengan bentang seluas 5 inci yang sudah disuplai resolusi HD 720p. Untuk memberikan pengalaman lebih impresif, Galaxy J2 Pro yang punya ketebalan bodi 8mm ini sudah mengadopsi sistem operasi Android 6.0 Marshmallow. Di area fotografi, Samsung Galaxy J2 Pro menanamkan kamera utama 8MP dan kamera depan 5MP.
Untuk menyokong performanya, Galaxy J2 Pro memasang chipset Spreadtrum SC8830 yang didukung prosesor quad core Cortex-A7 berclockspeed 1.5GHz. Sementara pengolah grafisnya mengandalkan Mali-400MP2. Seperti sudah disebut sebelumnya, RAM 2GB dan ROM 16GB menjadi pilihan sang vendor. Buat ekspansi memori, ditambahkan pula slot microSD yang kapasitasnya bisa mencapai 128GB.
Nah, supaya smartphone tetap bisa hidup, sang vendor menyembunyikan sumber daya berkapasitas 2600mAh. Tak terlalu besar sebenarnya namun masih selevel dengan rata-rata ponsel sekelas yang ada di pasaran.
Buat konektivitas, berbagai opsi dibenamkan mulai dari Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Hotspot, Bluetooth V4.0, MicroUSB V2.0, GPS, FM Radio, 3.5mm Audio Jack. Seri ini tersedia dalam beberapa pilihan warna yakni black, silver dan gold.
Lalu bagaimana dengan pasar Indonesia? Mudah-mudahan masuk juga ya.
