Dari hasil benchmark tersebut terungkap bahwa Samsung Galaxy Grand Prime+ menyisipkan chipset besutan perusahaan asal Tiongkok yakni Mediatek MT6737T. didukung dengan CPU quad core dan pengolah grafis Mali-T720. Menjadikannya sebagai salah satu perangkat pertama Samsung yang mengadopsi chipset dari MediaTek.

Lalu bagaimana kemampuan fotografinya? Samsung Galaxy Grand Prime+ mengandalkan kamera utama bersensor 8MP dan kamera depan 5MP. Smartphone ini berjalan di atas sistem operasi Android Marshmallow 6.0.1.
Seri ini hadir dengan nomor model SM-G532F. Tapi sayang belum ada informasi lain lebih detil seputar smartphone ini, termasuk baterai dan lai-lain.
Seperti diketahui, ArenaLTE juga sempat mengungkap kemunculan Galaxy Grand Prime (2016). Kabarnya, smartphone ini akan dibenami Grace UX kepunyaan Galaxy Note7. Samsung Galaxy Grand Prime (2016) ini sendiri sudah nongol di situs benchmark dan teridentifikasi di FCC.
Dari user manual yang sudah terbit lebih dulu terungkap fakta bahwa seri menengah bawah berbasis Android 6.0 Marshmalow ini akan berjalan dengan Grace UX. Artinya, pengguna Grand Prime (2016) akan bisa menikmati antarmuka canggih dari ponsel flagship Samsung.
Beberapa kesamaan yang ditemukan dengan Galaxy Grand Prime+ antara lain dukungan kamera utama berkekuatan 8MP di bodi belakang serta kamera selfie 5MP. Grand Prime (2016) juga disuntik dengan chipset octa core (Cortex-A53 berclockspeed 1.4GHz) MediaTek MT6737T. Meski tak mengungkap bocoran spesifikasi dan informasi tambahan lain, tapi situs itu mencatatkan nomor modelnya, SM-G532.