ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Belum reda kisruh transportasi online di Tanah Air, ternyata tidak menyurutkan para pebisnis transportasi berbasis aplikasi ikut bermain di sini. Pendatang baru yang mengenalkan dirinya dengan sebutan U-Hop, kabarnya akan melebarkan pangsa pasarnya di Asia termasuk Indonesia. Pihak perusahaan mengklaim bahwa hal ini dilakukan setelah memperoleh kucuran dana baru dari investor.

U-Hop sendiri kabarnya dibawa oleh perusahaan asal Manila dan mengungkapkan telah mendapatkan kucuran dana investasi sekira USD7,4 juta atau sekira IDR96,2 miliar yang kabarnya akan digunakan untuk melebarkan layanannya ke kota besar di wilayah Asia, seperti Indonesia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Singapura, China, India dan Jepang.

Dilansir dari TechinAsia, Marvin Dela Cruz, Pendiri U-Hop mengungkapkan bahwa pihak perusahaan telah menerima dana investasi senilai USD2 juta, dari perusahaan Filipina. Kemudian dana sususlan senilai USD5,4 juta kembali mengucur dari [perusahaan investasi butik perbankan Asia Alliance Investment Corporation yang sama berbasis di Manila.

“Kami menggunakan dana untuk memperluas operasi kami di Filipina, dan akan meluncurkannya di pasar lainnya seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, China, India, dan Jepang,” jelas Marvin dalam keterangannya.

Dirinya juga menjelaskan, denga dana investasi yang diterimanya maka akan dimanfaatkan untuk mengembangkan infrastruktur IT perusahaan, memperoleh lebih banyak mitra kerja, dan sedikitnya akan mempekerjakan 500 staff tambahan untuk membantu operasional perusahaan.

Seperti halnya Uber, U-Hop juga diklaim cukup tumbuh cepat di Manila. Peluncuran layanan ini diungkapkan sebagai jawaban kepada masyarakat, sebagai moda transportasi yang lebih nyaman dengan proses cepat dalam pemesanannya. Namun perusahaan menepik kesamaan model transportasi yang dimilikinya, sama dengan Uber maupun Grab.

U-Hop diklaim sebagai moda transportasi yang benar-benar umum, perusahaan memiliki armada mobil Van yang dapat mengangkut lebih banyak penumpang. Sehingga sangat berbeda dari kendaraan yang digunakan dua kompetitornya tersebut, karena hanya akan menimbulkan kemacetan karena volume kendaraan menjadi bertambah.

Perusahaan juga mengklaim bahwa telah melayani lebih dari 550 ribu penumpang untuk antar dan jemput, biaya yang dikenakan pun relatif lebih terjangkau oleh penumpang. U-Hop akan mengenakan biaya tarif sekira USD2,5 atau sekira IDR32 ribuan untuk jadwal antar-jemput penumpang per harinya. Dengan tarif tersebut, perusahaan yakin bisa menyaingi kehadiran Uber dan Grab dalam bisnis transportasi berbasis aplikasi.