ArenaLTE.com - Internet of Things (IoT) menjadi "mainan" baru para perusahaan teknologi. Karena semakin terbuka lebar upaya untuk melakukan berbagai eksperimen dan inovasi terhadap berbagai perangkat. Salah satu implementasi yang paling nyata di era IoT adalah membangun rumah pintar.

Solusi rumah pintar yang diadopsi di beberapa negara maju, akan bisa dinikmati oleh masyarakat perkotaan Tanah Air. Samsung merupakan salah satu perusahaan teknologi yang tergiur untuk bermain di sektor ini.

Perusahaan asal Korea Selatan tersebut memang cukup serius untuk mengembangkan berbagai perangkat yang terkoneksi mulai dari smartphone, televisi, kulkas, AC dan sebagianya. Karena dengan teknologi ini, pengguna bisa mengunci pintu, memastikan keamanan lingkungan rumah, menyalakan dan mematikan lampu, komputer, TV, penyejuk ruangan, dan peralatan lainnya dari jarak jauh.
 

Baca juga: 
Ini Tantangan Implementesi Internet Of Things di Indonesia Menurut Ericsson
iJakarta: Aplikasi Baca Buku Digital Gratis di Samsung Smart Library


Jo Semidang, Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, mengatakan pihaknya saat ini sedang menjajaki layanan smart home di Indonesia. Untuk Asia Tenggara sendiri, pasar yang sudah mengadopsi teknologi ini adalah Singapura. Sedangkan negara lainnya seperti Malaysia dan Filipina masih dalam tahap pengembangan.

"Jika tidak ada halangan, layanan ini akan hadir pada 2017. Tahap awal, akan kami tawarkan untuk industri properti terlebih dulu. Terutama yang telah memiliki jaringan kabel internet triple play" ujar Jo.

starter kit rumah pintar Samsung

starter kit rumah pintar Samsung

Menurut Jo, Filipina dan Indonesia memiliki karakteristik yang hampir sama. Sehingga optimis bisa menghadirkannya di Tanah Air secepat mungkin. Untuk tahap awal, Samsung akan menawarkan solusi berupa starter kit yang terdiri dari hub atau power outlet, bohlam lampu, serta sensor keamanan seperti motion sensor, door sendor, dan webcam.

Sementara itu Director Samsung R&D Institute Indonesia Andy Djiwandono mengatakan kendala utama untuk menerapkan smart home di Indonesia adalah pada koneksi internet dan tegangan listrik yang belum stabil. Dua hal tersebut menjadi syarat utama untuk menerapkan solusi rumah pintar.

Karena smart home menghadirkan konektivitas dengan berbagai perangkat rumah tangga yang bisa dikontrol dari jarak jauh. Untuk menghubungkan berbagai perangkat tersebut, Samsung menggunakan perangkat mobile melalui aplikasi SmartThings. SmartThings sendiri merupakan startup IoT yang telah diakuisi Samsung pada 2014.

Jo tidak merinci berapa kisaran investasi yang diperlukan untuk membangun smart home di Indonesia. Namun memberikan kisaran seperti yang di Amerika Serikat, layanan smart home bisa diperoleh dengan paket mulai dari USD 250.