ArenaLTE.com - Susah-susah gampang mungkin kata yang paling cocok buat menggambarkan perang di segmen menengah level ‘premium’. Segmen ini adalah alternatif smartphone flagship tapi harganya lebih terjangkau. Huawei P8 Lite adalah salah satu petarung yang ambil bagian di arena ini. Pesaingnya, produk yang masih bertentayangan di pasar seperti Asus Zenfone 2, Xiaomi Mi 4i hingga Hisense Pureshot.
Kakaknya adalah Huawei P8. Nah, sebagai seri ‘lite’ dari P8, ponsel cerdas ini adalah versi lebih murah untuk mengakomodasi permintaan kalangan yang tak sanggup membeli sang flagship. Harga Huawei P8 Lite sudah direduksi di kisaran 3 jutaan, sehingga berdampak pada pemangkasan spesifikasi dan lain-lain. Tapi apakah kemampuannya masih bisa diandalkan? Mari ikuti review Huawei P8 Lite kami berikut ini.
Desain
Seri ini mewarisi desain yang sama dengan sang kakak. Tapi dimensinya lebih kecil dengan profil lebih tebal 7,7 mm. Merupakan versi plastik dari Huawei P8 dengan coating atau lapisan akhir yang terasa bermutu saat dipegang. Terlihat cantik dan elegan. Tapi konstruksi plastik serta minimnya bahan logam membuatnya terasa kurang mewah. Untung saja, pinggiran bodi ponsel ini sudah dibalut lis logam sehingga terasa solid dan kokoh.
Beberapa aspek seperti tombol dan port yang ada di ponsel ini identik dengan Huawei P8. Di ruas kiri bodi tidak ditemukan apa-apa alias polos, beda dengan bagian kanan yang dijejali tombol volume, tombol power, slot microSD dan dual slot micro atau nano SIM. Di sisi atas bodi, tersedia port audio 3,5 mm. Terakhir di bagian bawah bodi terintegrasi port microUSB, mikrofon dan dua grill speaker internal.
Panel sentuhnya dirancang dengan desain glossy yang ternyata mudah sekali ditempeli bekas sidik jari. Saya tak menemukan tombol sentuh fisik yang mendukung kebutuhan navigasi di ponsel ini. Artinya, pengelolaan dilakukan langsung dari tombol navigasi virtual di dalam touchscreen.
Display
Huawei P8 Lite tipikal seri ‘generik’ dari flagship. Lihat saja, layarnya dibuat lebih ringkas dengan bentang seluas 5 inci, begitu pula resolusinya yang diturunkan menjadi 720x1280 piksel (HD). Tapi tampilan yang tercetak di layar detilnya terlihat halus serta tingkat ketajaman tetap memuaskan. Gambarnya terlihat natural, biarpun untuk ikon atau atribut kecil-kecil terlihat titik piksel yang masih kotak-kotak.
Layarnya termasuk kuat dan bisa bertahan terhadap goresan benda tajam dan solid. Yups, ini lantaran Huawei P8 Lite sudah menggunakan teknologi layar IPS-LCD yang diproteksi dengan Corning Gorilla Glass 3. Viewing angle-nya cukup luas, saat saya lihat layar dari beberapa sudut berbeda, gambar yang tertera tetap kelihatan optimal. Hanya saja layarnya terlihat sedikit redup sehingga reproduksi warna yang keluar kurang maksimal.
OS dan Antarmuka
Smartphone ini sudah mengadopsi sistem operasi Android 5.0 Lollipop yang bisa dibilang tak terlalu kuno tapi sudah sedikit ketinggalan. Tapi tenang saja karena perusahaan sudah mengkustom-nya dengan antarmuka Emotion UI 3.0. Tampilannya terlihat lebih dinamis dan tidak kaku dengan ikon bersudut membulat serta warna-warni atraktif.
App tray atau halaman aplikasi bawaan Android dilenyapkan dari antarmuka ini. Jadi semua ikon aplikasi dan widget dikumpulkan di area homescreen atau halaman utama. Kurang terorganisir memang, tapi kita bisa kok mengkategorikan aplikasi yang menumpuk di homescreen ini dengan membuat folder. Jadi lebih ringkas dan padat.
Kalau memang kamu doyan mengumpulkan aplikasi dan satu homescreen tidak muat menampungnya, buat saja homescreen baru, seterusnya dan seterusnya. Jendela notifikasi bisa dibuka dengan menarik layar dari atas ke bawah dengan jari. Akan muncul dua tab pemberitahuan dan pintasan untuk mempermudah kalian mengakses shortcut fitur tertentu dan membuka pemberitahuan.
Kamera
[caption id="attachment_14524" align="alignnone" width="449"] [/caption]
Persenjataan di area fotografi sudah bisa mewakili segmentasi yang jadi sasaran. Huawei P8 Lite menanamkan sensor Sony 13MP yang memiliki lensa aperture f/2.2, BSI dan LED flash. Pada bagian depan terpatri kamera selfie 5MP. Secara teknis setara dengan rival sekelasnya sih, tapi soal kualitas jepretan biasanya berbeda-beda. Kamera ini bisa dipakai merekam video 1080p.
Apakah kamera Huawei mampu memproduksi foto berkualitas? Menurut kami, detil foto yang didapat sudah cukup bagus dengan reproduksi warna standar. Dalam kondisi outdoor kualitas yang dihasilkan sangat memuaskan, tapi dalam kondisi minim cahaya terkadang terganggu oleh blur dan noise. Silahkan cek saja sendiri hasilnya dari foto-foto kami berikut.
Aplikasi kameranya terlihat memiliki tampilan antarmuka biasa saja dengan ikon yang cenderung flat dan layout yang terlampau sederhana. Tapi secara fungsi sudah relatif lengkap denggan berbagai mode seperti panoramic, HDR, best photo, all-focus, watermark, beauty dan wide selfie panoramic. Sayang tak ada mode manual yang disediakan.
Multimedia
Selain pemutar musik bawaan dari Google Play, smartphone ini sudah menyediakan audio player besutan mereka sendiri. Antarmukanya dibuat berbeda dengan pemutar musik pada umumnya dengan konsep jendela, bukan tab. Tapi untuk fiturnya masih sama tak jauh berbeda dengan player lainnya. Radio FM-nya tak lupa dijejalkan dalam smartphone ini.
Sayang sekali ponsel ini tidak menyediakan equalizer sehingga pengguna tidak bisa mengatur setting optimal untuk output musiknya. Untuk keluaran audio seperti sudah disebutkan di awal, Huawei P8 Lite memiliki speaker tersendiri. Saat dijajal ternyata keluarannya biasa saja, meski suara yang menyembur cukup baik dan tidak pecah namun kurang begitu nyaring.
Fitur
Smartphone ini menawarkan beberapa aplikasi tambahan buat pengguanya. Antara lain WPS Office yang bisa dipakai untk produktivitas karena sudah mendukung pengeditan dokumen. Perusahaan juga membenamkan beberapa game bawaan dari Gameloft seperti Cars Racing, dragon Mania, Real Football 2015 dan Spider Man.
Tersedia juga aplikasi pengelola ponsel yang bisa dipakai untuk meningkatkan produktivitas seperti cleaning memori, akselerator ponsel, filter gangguan dan untuk menghhemat daya.
Performa
Huawei membenamkan prosesor chipset cota core Qualcomm Snapdragon 615 yang ditemani dengan RAM 2GB dan GPU Adreno 405. Secara kinerja sudah memberikan pelayanan yang ngebut dan gesit untuk dipakai keperluan standar seperti browsing, membuka aplikasi dan melakukan multitasking ringan.
Namun, untuk keperluan lebih berat seperti membuka aplikasi yang heavy atau game dengan grafis tinggi. Maka aka nada sedikit lag meski tidak ekstrim. Tapi secara keseluruhan masih mampu memperlihatkan performa yang memuaskan.
Untuk menyimpan data, Huawei P8 Lite mengandalkan memori internal sebesar 16GB yang setara dengan beberapa rivalnya. Buat kamu yang merasa belum cukup dengan storage sebesar ini, tersedia slot memori microSD kok. Jadi tenang saja, kamu bisa perbesar gudang penyimpanan data di ponsel ini.
Satu hal yang sedikit kurang memuaskan adalah aspek daya. Baterai ponsel ini berkapasitas kecil yakni hanya 2200 mAh. Untuk keperluan standar atau pemakaian normal, Huawei P8 Lite hanya bisa bertahan kurang dari sehari.
Konektivitas
Sektor ini menjadi area yang ditunjang fitur cukup lengkap. Huawei P8 Lite memiliki dua slot kartu SIM yang keduanya bisa menangani jaringan 4G LTE. Untuk konektivitas lain, sudah disediakan berbagai fasilitas mulai dari aGPS, Bluetooth 4.0 with EDR dan 802.11 b/g/n Wi-Fi. Selain itu, NFC sudah dibenamkan dalam smartphone ini, meski sayangnya tidak mendukung USB OTG.
Value for Money
Di atas kertas harga jual smartphone ini memang masih di atas rata-rata rival sekelasnya. Namun, beberapa aspek dari Huawei P8 Lite cukup bisa diandalkan mulai dari desain berkualitas, prosesor kelas menengah yang sudah standar di kelasnya, dukungan konektivitas lengkap 4G LTE hingga NFC.
Sayang, jika bicara rivalitas sebagian fitur yang dibenamkan dalam ponsel ini kurang begitu atraktif. Sektor layar dan fitur multimedia serta kameranya kurang begitu menonjol. Begitu pula dengan kapasitas baterai kecil yang kurang mampu menyuplai kebutuhan dayanya.