ArenaLTE.com - Lembaga keuangan sering menghadapi transaksi yang kompleks, volume data yang terus meningkat dan perubahan regulasi sehingga perlu untuk lebih lincah agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan regulasi untuk perbankan digital. 
 
Oleh karena itu, lembaga keuangan memerlukan arsitektur TI, serta praktik-praktik pengembangan dan penyampaian aplikasi modern yang dapat memberikan kecepatan yang lebih baik, keamanan yang lebih kuat, dan fleksibilitas yang lebih besar, sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengelola bisnis, TI dan mitra mereka.
 
Di Asia Pasifik, beberapa perusahaan baru-baru ini menerapkan solusi cloud hybrid Red Hat untuk membantu memenuhi kebutuhan transformasi digital mereka.
 
Dalam keterangannya, Benjamin Henshall, Director of Sales Financial Services APAC Red Hat, mengungkapkan bahwa perubahan pada industri jasa keuangan memberikan peluang bagi lembaga keuangan di Asia Pasifik untuk melakukan transformasi digital.
 
“Solusi-solusi open source Red Hat dapat menawarkan inovasi agar dapat menyesuaikan kebutuhan teknologi dan beradaptasi agar lembaga keuangan dapat menjalankan platform TI mereka dengan biaya layanan yang lebih rendah,” jelasnya.
 
Menurut Red Hat, 100% bank komersial yang termasuk dalam daftar Fortune Global 500 telah mengandalkan Red Hat. Lembaga-lembaga jasa keuangan di Asia Pasifik juga menggunakan solusi open source Red Hat, di antaranya AmBank Group, BTPN, Bank BRI, China Merchants Bank, Cathay United Bank, Fukuoka Financial Group.
 
Lembaga-lembaga keuangan tersebut mengadopsi arsitektur dan teknologi cloud hybrid Red Hat agar menjadi lebih lincah sekaligus membantu mengurangi biaya dan mengelola risiko secara lebih efektif.
 
Teknologi Red Hat juga digunakan untuk mengotomatisasi dan mengoptimalkan proses TI; menyederhanakan proses bisnis di lini depan, tengah dan belakang; mempermudah integrasi aplikasi dan data; serta memodernisasi pengembangan aplikasi demi pengalaman pelanggan yang lebih baik.


 
Menurut Karim Siregar, IT Director, Bank BTPN, solusi Red Hat OpenShift Container Platform membuat BTPN dapat mengembangkan dan menyebarkan aplikasi secara lebih cepat dan lebih hemat biaya.
 
“Inisiatif DevOps kami yang didukung oleh solusi Red Hat telah membantu kami dalam mengadopsi teknologi baru dan mengembangkan keterampilan kami untuk memungkinkan transformasi digital Bank BTPN,” ungkapnya.
 
Bank BRI yang juga menggunakan solusi Red Hat untuk transformasi digital mereka juga mampu menawarkan layanan digital baru kepada para pelanggan dan membantu mempertajam keunggulan kompetitif Bank BRI.
 
“Pelanggan kami menghargai kecepatan, efisiensi, dan aksesibilitas sehingga penting bagi kami untuk beralih dari infrastruktur lama ke cloud. Dengan menggunakan solusi Red Hat, kami mampu menerapkan infrastruktur cloud enterprise yang menjadikan kami lebih lincah dan hemat biaya,” ungkap Indra Utoyo, Managing Director, Information Technology and Operation, BRI.