ArenaLTE.com - Ada pepatah yang mengatakan “Ada Rupa Ada Harga”. Maksudnya, kualitas suatu barang, ya bisa dilihat dan ditentukan dari harganya. Makin bagus, makin mahal. Makanya, smartphone dengan kemampuan “dewa” pasti diiringi dengan harga yang fantastis pula. Sebaliknya, smartphone entry level yang berharga murah, tak bisa diharapkan punya kemampuan canggih-canggih amat.
Tapi agaknya, idiom itu bisa jadi kurang tepat lagi, semenjak produsen chips kenamaan, Qualcomm, merilis chips terbaru untuk smartphone entry level. Namanya Snapdragon 215, yang merupakan lini produk paling anyar dari Snapdragon seri 200 –varian sebelumnya adalah Snapdragon 210.
Snapdragon 215 ini diklaim mampu mendukung fitur-fitur yang biasanya menghiasi smartphone kelas menengah atas. Yang artinya, mampu membuat smartphone entry level memiliki kemampuan dual camera, display full view dan fitur VoLTE untuk mendukung voice call dan pesan di jaringan 4G.
Chipset ini memiliki arsitektur 64-bit baru, yang mana merupakan salah satu seri pertama di seri 200 yang menggunakan arsitektur 64-bt. Karenanya, SD 215 ini diklaim memiliki performa 50% lebih cepat dibanding pendahulunya, SD 210. Perbedaan itu akan terlihat ketika menjalankan aplikasi di smartphone.
Salah satu peningkatan lainnya adalah menunjang aspek rasio layar yang lebih lebar. Chipset ini mampu mendukung aspek rasio layar 19.9 : 9, rasio yang sekarang dipakai smartphone-smartphone kelas menengah atas. Plus resulosi HD+ (1.560 x 720). Kemampuan kamera juga ditingkatkan. SD 215 adalah chipset pertama di keluarga 200 yang memiliki image signal prosesor (ISP) ganda, yang artinya bisa menempatkan kamera ganda pada smartphone entry level ini. Ditambah dengan kemampuan merekam image dengan resolusi 13 Mpix, yang membuat foto bisa lebih tajam. Sementara aspek video, mampu merekam dengan resolusi 1080p.
Aspek catu daya juga ditingkatkan, sehingga diklaim mampu mendukung fungsi pemutar music (saja) selama lima hari. Digital Signal Processor (DSP) yang dimilikinya, tak hanya mendukung music player lebih lama, tetapi juga menambah daya untuk pemrosesan sensor, untuk fungsi semacam GPS. Ini yang membuat aplikasi semacam GMaps mampu aktif lebih lama.
DSP tidak hanya memperpanjang waktu pemutaran audio, tetapi juga berfungsi untuk pemrosesan sensor untuk hal-hal seperti GPS. Menurut perusahaan, aplikasi seperti Maps juga akan berjalan lebih lama di perangkat menggunakan chip baru.
Render grafis disebutkan mampu bekerja 28% lebih cepat –dibanding seri pendahulunya, berkat GPU Adreno 308 GPU onboard. Ditambah dengan kemampuan efisiensi manajemen baterai, yang membuatnya mampu mendukung fungsi pemutar video hingga 10 jam.
Qualcomm menambahkan kemampuan pembayaran melalui NFC pada SD 215 ini. Mampu mendukung dual sim, yang keduanya dapat mendukung VoLTE. LTE Cat 4 yang disertakan di dalamnya, mendukung kecepatan download maksimal 150 Mbps. Kalau mau lebih cepat, ada WiFi 802.11ac yang mendukung kecepatan download hingga 433 Mbps. Semua itu merupakan sesuatu yang baru pada lini produk SD 200 series. Bahkan menjadi peningkatan yang signifikan dibanding pendahulunya, SD 210.
Tetapi tentu saja, semuanya kembali berpulang pada pihak pabrikan, apakah mau menggunakan chipset ini atau tidak, dengan memperhitungkan biaya produksi. Agar smartphone entry level, tetap bisa berharga murah.