Seperti diketahui, baru-baru ini ZTE Corporation (ZTE) turut berpartisipasi di perhelatan Bandung ICT Expon dan ANJA (Apresiasi Nasional Jaringan Akses) 2016. Acara yang dihelat mulai 19 – 21 Oktober di Convention Hall dari Telkom University, Bandung ini mengusung tema “Digital Industries for Cultural and Natural Wisdom to Enhance Nation Competitiveness".
Nah, dalam perhelatan tersebut ZTE berkesempatan memperlihatkan kemajuan mereka di sektor ICT. ZTE turut memperkenalkan salah satu teknologi masa depan mereka yakni Pre5G Massive MIMO. Teknologi ini merupakan cikal bakal layanan 5G, sebuah terobosan yang bisa menggambarkan seperti apa canggihnya teknologi internet masa depan.
![pre5 massive mimo](https://static.arenalte.com/uploads/2016/10/pre5-massive-mimo.jpg)
Jess Li, Vice President of Global Marketing and Research ZTE USA yang ditemui dalam kesempatan yang sama menambahkan jika era 5G memang masih jauh. Tapi sebagai perusahaan terdepan dalam penyediaan sistem telekomunikasi, perangkat mobile dann solusi teknologi enterprise ZTE harus terus berinovasi.
Teknologi ini sendiri dikembangkan untuk mengantisipasi sumber daya spektrum yang terbatas dengan mendongkrak efisiensi spektrum pada suatu BTS. ZTE sudah melakukan trial teknologi pre-5G ini dan mengaku bakal menyebarkannya ke operator.
Saat ini layanan 4G global dan di Tanah Air sendiri masih belum merata dan tengah berkembang. Tak heran, jika wacana seputar implementasi 5G masih sulit dibayangkan. Bahkan, Jess Li mengaku belum ada standar atau target kapan 5G bakal terimplementasi dengan sempurna.
Hanya saja, jika menilik perkembangan teknologi dan ekosistemnya, layanan 5G ini baru akan benar-benar siap digeber di 2020. Nah, Pre5G Massive MIMO merupakan salah satu terobosan ZTE untuk memulai era internet masa depan tersebut.