ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Sejalan dengan kian meningkatnya penggunaan Smartphone serta perangkat bergerak lainnya di Indonesia, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap aplikasi mobile pun turut semakin meningkat. Bahkan di kalangan pengguna berusia muda, penggunaan aplikasi mobile mulai dirasa lebih familiar dibandingkan dengan penggunaan web browsers.
Dari studi terbaru Baidu yang bekerjasama dengan lembaga riset GfK bertajuk Mobile Apps Market Study Indonesia mengungkap bahwa rata-rata pengguna smartphone di Indonesia juga menghabiskan waktu 60 menit per hari untuk berinteraksi melalui aplikasi mobile.
Hasil penelitian menunjukkan, lebih dari setengah pengguna ponsel pintar di Indonesia mengunduh aplikasi baru setiap bulannya. Iwan Setiawan, Head Of Marketing Baidu Indonesia mengungkapkan bahwa menurut hasil penelitian yang dilakukan sampai saat ini, aplikasi favorit ternyata masih ditempati oleh game, instant messaging dan Sosial Media.
Lebih jauh hasil penelitian Baidu dengan Gfk ini juga melihat potensi aplikasi mobile yang mampu menawarkan pendapatan yang semakin menjanjikan dari tahun ke tahun. Di tahun 2013, pendapatan yang berasal dari aplikasi mobile di Indonesia mencapai USD62,1 juta.
Lonjakan pendapatan dicatat untuk tahun 2015, dimana pendapatan yang dihasilkan oleh aplikasi mobile di tahun 2015 di Indonesia mencapai USD 118,2 juta. Diperkirakan, di tahun 2016 pendapatan dari aplikasi mobile akan mencapai USD142,1 juta (sekitar Rp 1,8 triliun). Jumlah tersebut akan semakin meningkat di tahun 2018 diperkirakan mencapai USD 197,6 juta.
Iwan Setiawan, Head Of Marketing Baidu Indonesia mengungkapkan bahwa menurut hasil penelitian yang dilakukan, selama tahun 2015 pendapatan dari Mobile Advertising dari 5 wilayah yaitu Jakarta, Bodetabek, Bandung, Surabaya dan Semarang mencapai USD15 juta (71%), mengungguli kontribusi yang disumbangkan oleh Paid Apps Purchase yaitu sekitar USD3,2 juta (15%) dan In-Apps Purchase sekitar USD2,9 juta (13%). Tahun ini, pendapatan dari Mobile Advertising dari wilayah yang sama diperkirakan akan mencapai USD20,8 juta.
Iwan Setiawan menambahkan bahwa hingga saat ini, pendapatan dari aplikasi mobile paling besar masih disumbangkan oleh Mobile Advertising, disusul Paid-Apps Purchase dan In-Apps Purchase. Namun meskpiun pembelian In-Apps masih memberikan kontribusi terendah, namun di masa depan diperkirakan kontribusi dari In-Apps Purchase akan melampaui kontribusi yang disumbangkan dari Paid-Apps Purchase.
Pada kesempatan yang sama, Bao Jianlei, Managing Director Baidu Indonesia juga menambahkan jika aplikasi dan games mobile telah menjadi warna tersendiri dalam mendorong pertumbuhan bisnis di industri kreatif berbasis teknologi informasi.
Dengan menggelar temuan-temuan baru tentang perilaku serta minat pasar Indonesia terhadap aplikasi mobile, Baidu sebagai salah satu perusahaan pengembang teknologi berharap dapat menguatkan pemahaman para pelaku industri tentang semakin pentingnya keberadaan aplikasi dan games mobile dalam mendukung produktivitas dan gaya hidup masyarakat masa kini.