ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Era digital yang berkembang dengan pesat membuat teknologi semakin lumrah untuk digunakan di dalam berbagai bidang, termasuk pemanfaatan aplikasi dalam dunia pendidikan. Banyak manfaat yang dapat diperolah dari pemanfaatan teknologi aplikasi dan digitalisasi pendidikan, mulai dari membuat proses pembelajaran lebih efektif, hingga memperluas ketersediaan akses informasi serta sumber pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pelajar.
Namun sebaik apapun sistem dan aplikasi yang telah disiapkan, jika aplikasi tidak dapat diakses ketika dibutuhkan secara aman dan cepat, maka kesemua hal tersebut akan sia-sia. Karena itulah strategi aplikasi-sentris menjadi semakin krusial untuk diterapkan. Apa itu strategi pemanfaatan dan penerapan Digitalisasi Pendidikan yang berbasis aplikasi? Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia untuk F5 Networks membagikan pemikirannya dalam artikel ini.
Menurut Fetra, aplikasi merupakan “gerbang utama” yang harus dilalui oleh para pengguna untuk dapat mengakses sistem dan berbagai informasi yang tersimpan di dalamnya. Walaupun tuntutan pengguna terhadap aplikasi semakin meningkat dari waktu ke waktu, yang harus dipahami yaitu ketersediaan aplikasi tersebut harus memiliki kemampuan yang handal untuk dapat diakses secara aman dan cepat.
[caption id="attachment_19411" align="aligncenter" width="800"] Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia untuk F5 Networks[/caption]
Untuk memasukkan berbagai unsur teknologi dalam digitalisasi pendidikan, harus disiapkan infrastruktur dan sistem IT sebagai mesin penggerak utama. Tantangan infrastruktur IT tersebut antaralain seperti trafik, keamanan serta kecepatan jaringan, pengelolaan beragam perangkat dan aplikasi yang terlibat di dalamnya, hingga pemanfaatan teknologi cloud dan hybrid untuk mendukung digitalisasi pendidikan ini.
Lebih jauh Fetra juga menerangkan bahwa evolusi dunia pendidikan dengan memanfaatkan inovasi teknologi digital ini akan terjadi. Keandalan, ketersediaan, hingga keamanan aplikasi menjadi ujung tombak dari proses digitalisasi pendidikan, karena pengalaman pengguna saat mengakses aplikasi menentukan apakah berbagai inovasi teknologi terbukti mampu mengoptimalkan proses pendidikan.
Untuk bisa menerapkan strategi aplikasi-sentris, institusi pendidikan memerlukan bantuan dari ahli-ahli yang memiliki pemahaman mendalam tentang aplikasi. Mereka dapat memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan dari para ahli tersebut untuk memastikan ketersediaan, keamanan, dan kinerja aplikasi guna kelancaran proses digitalisasi pendidikan.
Sebagai contoh F5 Networks. F5 telah bekerjasama dengan berbagai institusi pendidikan di Asia Pasifik antara lain, Universitas Nasional Taiwan (NTU), Universitas Daejon di Korea Selatan, hingga Catholic Education South Australia (CESA), guna memastikan ketersediaan, keamanan, dan kinerja aplikasi serta sistem mereka.