ArenaLTE.com - Menanggapi pemberitaan terkait riset Opera menyatakan bahwa menurut hasil riset yang dilakukan, ada lebih dari 50% aplikasi belanja teratas di sistem operasi Android yang mengirim pelacak kepada penggunanya untuk mengumpulkan data sensitif. Dan kemungkinan membagi data tersebut kepada pihak ketiga, dimana salah satunya adalah Kaskus Jual Beli, perusahaan kini beri tanggapan resmi.

Riset opera yang telah dibantah beberapa pelaku e-commerce Tanah Air pun kini diikuri oleh Kaskus, dalam keterangannya perusahaan membantah keras akan adanya tindakan pembagian informasi pribadi.

askus menegaskan tidak pernah memberikan data apapun kepada pihak eksternal, seperti yang tertuang dalam riset opera. Andrew Darwis, Founder & Chief Community Officer Kaskus menyatakan, “Kami selalu mengutamakan kepercayaan setiap Kaskuser (re: Kaskus user). Karena itu kami menjaga seluruh privacy termasuk data Kaskuser, khususnya di Kaskus Jual Beli, dan tidak pernah membocorkan data kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.”
 

Baca : 
Ini Alasan Opera Melakukan Riset Tentang Privasi Aplikasi Belanja yang Kontroversial
Bantah Sebarkan Data Member, Blibli Mempertanyakan Metode Riset Opera


Ronny W. Sugiadha, Chief Marketing Officer Kaskus menambahkan “Kami pastikan seluruh data yang disubmit oleh Kaskuser aman dan tidak disalahgunakan. Kami berani menjamin bahwa hasil riset yang dikeluarkan Opera tidak benar dan kami siap memberikan keterangan lebih lanjut jika diperlukan guna menghindari kesalahpahaman di publik.”

riset opera

Sebagai informasi, salah satu upaya yang dilakukan oleh Kaskus untuk menjaga keamanan Kaskus Jual Beli adalah dengan menghadirkan rekening bersama (BranKas) yang menjadi rekomendasi Kaskus bagi setiap buyer dan seller untuk melakukan transaksi Jual Beli. Kaskus juga menerapkan HTTPS dan TLS untuk setiap informasi sensitif dan juga ditunjang oleh security team yang melakukan audit secara rutin. Selain itu, KASKUS juga telah mencantumkan Kebijakan Privasi yang bisa diakses di website sebagai panduan bagi setiap pengguna Kaskus.

Pun demikian, pihak Opera melakukan klarifikasi terhadap hasil riset opera mengenai aplikasi belanja tersebut. “Kami ingin memberikan klarifikasi bahwa tujuan utama dari laporan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait isu privasi online. Kami tidak bermaksud untuk mengartikan penggunaan pelacak sebagai pengambilan dan penyebaran data pribadi pelanggan ke tangan pihak ketiga,” ujar Peko Wan, Head of PR Asia, Opera Software.

Studi ini dilakukan dengan menyalakan mode privasi di Opera Max 2.2, yang bisa Anda unduh di Google Playstore. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 96% dari aplikasi e-commerce tidak menggunakan enkripsi penuh untuk menghubungkan aplikasi ke server mereka. Hal ini menimbulkan risiko privasi untuk pembeli online ketika mereka menggunakan aplikasi ini.