ArenaLTE.com - Indonesia pun memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dalam ranah teknologi. Sebanyak 70% dari total jumlah penduduk Indonesia berada dalam usia angkatan kerja – memacu tingginya laju produktivitas tanah air. Untuk itu, kegiatan-kegiatan yang mampu mengasah talenta masyarakat perlu semakin ditingkatkan. Perhelatan generasi bisa yang dikembangkan Microsoft Indonesia dianggap sebagai celah untuk memajukan masyarakat Tanah Air.

Perhelatan Generasi Bisa merupakan salah satu bentuk dukungan Microsoft Indonesia dalam memberdayakan masyarakat agar dapat memperkaya talenta serta meningkatkan daya saing Indonesia, khususnya di bidang teknologi. Termasuk di dalamnya dengan mentransformasikan kota-kota di Indonesia menjadi smart city.

Dian Ekowati, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta mengatakan, “Literasi digital adalah salah satu kemampuan utama yang dibutuhkan di abad ke-21 karena mampu melatih pola berpikir logis, kritis, dan kreatif.
 

Baca : 
LinkedIn Jadi Milik Microsoft, Seperti Ini Rencananya
Microsoft Office Mobile Android Kini Bisa Lakukan Penyimpanan & Edit Dokumen Cloud


Adapun kegiatan Generasi Bisa membukakan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal teknologi lebih dekat dengan cara yang menyenangkan, sehingga mampu meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Semakin banyak masyarakat yang mengenal teknologi, semakin besar kesempatan kota-kota di Indonesia untuk bertransformasi menjadi smart city.”

generasi bisa

UNICEF mengungkapkan terdapat 2,5 juta anak Indonesia yang putus sekolah pada tahun 2015. Sebanyak 600.000 di antaranya adalah siswa SD dan 1,9 juta di antaranya adalah siswa SMP. Sementara itu, Badan Pusat Statistik menyebutkan angka pengangguran usia 15-19 tahun masih berada di kisaran 31,12% pada akhir tahun 2015. Untuk memperbaiki angka-angka ini, kerjasama antara pemerintah, swasta, akademisi, dan sesama anggota masyarakat sangatlah dibutuhkan.

Generasi Bisa pun mengajak siswa, guru, anak-anak berkebutuhan khusus, anak-anak dari kalangan marjinal, hingga para ibu untuk mengenal coding yang dapat membantu terciptanya kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif. Selain itu, Generasi Bisa juga mengajak siswa dan guru untuk mengaplikasikan teknologi dalam sistem pembelajaran di ruang kelas.

“Sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk memiliki 1.000 technopreneur di tahun 2020 mendatang, kami menyelenggarakan Generasi Bisa untuk menyiapkan masyarakat Indonesia menjadi generasi yang produktif dan berdaya saing. Acara dikemas dengan cara yang menyenangkan agar kesiapan, penerimaan, dan keterbukaan para peserta terhadap kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif semakin meningkat,” ujar Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia.

Melalui kegiatan Generasi Bisa, masyarakat Indonesia diharapkan dapat semakin dekat dengan teknologi, sehingga mendorong masyarakat Indonesia untuk berkreasi, menginspirasi, dan menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi diri sendiri, komunitas, lingkungan, dan negara.